Naik Andong di Malioboro dan Keraton Yogyakarta Bisa Pakai Dana

Jakarta, – Dana berpartisipasi pada Program QRIS Keraton (Gumaton) yang diprakarsai oleh Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melaui program tersebut, Bank Indonesia DIY dan Dana, bertekad mewujudkan ekosistem digital Tugu, Malioboro dan Keraton (Gumaton), sekaligus menyukseskan program 12 juta pengguna QRIS pada 2021.

Program QRIS Gumaton ini juga melibatkan Pemerintah Daerah DIY, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY dan Penyedia Jasa Sistem Perbankan (PJSP) bank dan nonbank di DIY, serta pihak terkait lainnya.

Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA menjelaskan, salah satu pihak yang digandeng dalam Program QRIS Gumaton adalah Komunitas Andong Malioboro. Saat ini, tercatat 60 andong Yogya telah menggunakan QRIS–Dana untuk transaksi pembayaran untuk bertransaksi.

“Sebagai sahabat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Dana mendukung inisiatif pemerintah untuk meningkatkan budaya contactless serta mendorong percepatan transformasi digital di kalangan pekerja informal dan pelaku UMKM di kawasan wisata Gumaton. Ini sejalan dengan misi kami untuk membantu pengembangan UMKM dengan menghadirkan tekonologi finansial digital yang inklusif,” ujar Agustina.

Selain mendigitalisasi 60 andong Yogya, melalui dukungannya terhadap Program QRIS Gumaton, Dana juga memperluas edukasi dan transformasi digital pelaku usaha di area tersebut.

Baca Juga:Dana Dukung UMKM Toba Go Digital

Ke depannya, Dana siap membantu digitalisasi lebih banyak pekerja informal dan UMKM di kawasan Gumaton, termasuk becak dan pedagang di Malioboro. Bukan hanya itu, Dana juga akan memfasilitasi pelatihan UMKM di sekitar kawasan wisata di Joglosemar.

“Para UMKM di Yogyakarta yang ingin terhubung dengan ekosistem digital bisa bergabung dalam DANA Bisnis serta memanfaatkan kemudahan, keamanan, kenyamanan dan keunggulan fitur ini. Dengan bergabung dalam Dana Bisnis, UMKM juga akan punya kesempatan dipromosikan dan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapabilitas dan mengembangkan usahanya,” kata Agustina.

Selain untuk meningkatkan budaya contactless, Program QRIS Gumaton ditujukan demi mencegah peredaran uang palsu, mendorong efisiensi bertransaksi, meningkatkan keuangan inklusif dan memajukan pelaku usaha, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi DIY. Saat ini jumlah merchant QRIS di DIY sebanyak 166.038 dan diharapkan bertambah dua kali lipat atau lebih pada 2021. Sampai dengan akhir 2020, secara nasional tercatat 6 juta merchant QRIS. Bank Indonesia tahun ini menargetkan akseptasi 12 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia.

Terima kasih telah membaca artikel

Naik Andong di Malioboro dan Keraton Yogyakarta Bisa Pakai Dana