Musim Hujan Tiba, Begini Gejala DBD dan Cara Mencegahnya

Jakarta

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang ditularkan oleh nyamuk dengan gejala mirip penyakit flu, namun lebih parah. Penyakit ini disebabkan oleh empat virus yang berbeda dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Gejala dimulai dari yang paling ringan sampai berat. Gejala berat termasuk Sindrom Syok Dengue (DSS) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasanya membutuhkan rawat inap. Sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk menangani DBD.

Metode pencegahan terbaik adalah menghindari gigitan nyamuk, terutama saat musim hujan. Perawatan intensif mungkin dilakukan jika diagnosis pasien benar mengidap DSS atau DBD.

Gejala biasanya dimulai dari 4 hingga 7 hari setelah gigitan nyamuk dan biasanya berlangsung sejak 3 hingga 10 hari. Gejala yang muncul pun bervariasi tergantung tingkat keparahan penyakitnya, seperti:

1. Demam dengue ringan

Gejala biasanya muncul 7 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus. Mereka adalah sakit otot, ruam pada tubuh, demam tinggi, sakit kepala, sakit mata, mual, dan muntah. Gejala biasanya akan hilang dalam seminggu dan jarang melibatkan komplikasi yang fatal.

2. Demam berdarah dengue

Gejala awalnya ringan, namun berangsur-angsur memburuk dalam beberapa hari. Mulai dari pendarahan mulut, kulit lembab, pendarahan internal yang menyebabkan muntahan dan tinja berwarna hitam, jumlah trombosit rendah, serta denyut nadi lemah. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berakibat fatal.

3. Dengue shock syndrome (DSS)

DSS adalah bentuk demam berdarah yang parah. Pasien biasanya mengalami sakit perut yang hebat, penurunan tekanan darah yang cepat, pendarahan hebat, dan pembuluh darah bocor. Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Terima kasih telah membaca artikel

Musim Hujan Tiba, Begini Gejala DBD dan Cara Mencegahnya