
Muncul Lagi! Obat Sirup Zat Toksik Ada di Kamerun, BPOM RI Bilang Gini

Jakarta –
Obat sirup tercemar etilen glikol dan dietilen glikol (EG dan DEG) kembali ditemukan di dunia, kali ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sejumlah obat sirup batuk dan pilek di Kamerun mengandung zat toksik tinggi.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Penny K Lukito ikut merespons kasus tersebut. Menurutnya, saat ini Indonesia sudah ‘aman’ dari produk cemaran zat toksik.
Namun, apa yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu dengan laporan korban kematian melebihi 200 kasus anak terkait gagal ginjal, menjadi pembelajaran bersama. Termasuk bagi dunia.
“Kita nggak tahu itu produknya dari mana, tapi saya kira apa yang terjadi di Indonesia dan diselesaikan oleh BPOM RI menjadi pembelajaran bagi yang lain bagaimana memprosesnya,” beber Penny saat ditemui detikcom di Grand Mercure Kemayoran, Kamis (27/7/2023).
Peringatan di Kamerun muncul pasca regulator kesehatan negara tersebut pada April menerima laporan kematian enam anak pasca meminum obat sirup merek Naturcold. WHO mendukung investigasi terus dilakukan pihak berwenang.
Menurut WHO, batas yang dapat diterima untuk dietilen glikol, kontaminan yang ditemukan dalam sirup, tidak lebih dari 0,1 persen. Tetapi, batch Naturcold memiliki sirup yang mengandung zat tersebut sebanyak 28,6 persen.
Pakar manufaktur farmasi, seperti dikutip Reuters menyebut, pelaku kerap mengganti propilen glikol, bahan yang digunakan dalam sirup, dengan alternatif yang lebih murah.
Muncul Lagi! Obat Sirup Zat Toksik Ada di Kamerun, BPOM RI Bilang Gini
