Jakarta, – Setelah Moto G10, Motorola melanjutkan peluncurannya dengan Moto G50. Sudah mengusung jaringan 5G, ini bisa menjadi ponsel pertama dengan chipset Snapdragon 480 5G yang diluncurkan di Eropa.

Chip 8nm yang dibenamkan lebih baik daripada S460 yang mendukung G10 berkat sepasang inti turunan Cortex-A76 (menggantikan empat inti berbasis A73). Serta, memiliki GPU yang lebih baik.

Meskipun layar 720p 90Hz tidak akan terlalu membebani GPU. Resolusi itu sedikit berlebihan pada panel 6,5 inci dan dengan kecepatan refresh yang tinggi, bisa menutupi kurangnya ketajaman.

Sisi baiknya, ponsel ini hadir dengan Android 11 dan Motorola telah berjanji akan memberikan “setidaknya satu” pembaruan OS utama.

Departemen kamera pada Moto G50 memiliki kamera utama 48MP, sama seperti pada G10. Tapi kemudian menghilangkan kamera ultrawide, hanya menawarkan kamera makro 5MP dan sensor kedalaman 2MP sebagai gantinya.

Selain itu, pengisi daya kilat alpa di sini, jadi pengguna ‘hanya’ mendapatkan adaptor daya dasar 10W di dalam kotak. Itu akan membutuhkan waktu cukup lama untuk mengisi baterai 5.000mAh. Kabar baiknya adalah ponsel ini mendukung pengisian daya 15W, tetapi konsumen harus membelinya terpisah.

Menariknya, Moto G50 hadir dengan headset di dalam kotak yang bisa dicolokkan ke jack 3,5mm di ponsel. Bodinya dari plastik dengan desain anti air, port USB-C (USB 2.0), NFC, dan pembaca sidik jari yang dipasang di belakang.

Moto G50 mulai dijual di pasar Eropa dengan harga €250 atau setara Rp4,2 juta untuk model 4/64GB, beberapa negara juga akan mendapatkan versi dengan penyimpanan 128GB.

Beberapa model menggunakan SIM tunggal, dan akan memiliki tempat khusus untuk kartu microSD. Jika Anda memilih model dual-SIM, Anda akan mendapatkan slot hybrid.