Molnupiravir Proses Masuk RI, Kemenkes: Lagi Penjajakan

Jakarta –
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlina Burhan menyebut Molnupiravir, obat oral COVID-19 pertama di dunia bakal segera masuk Indonesia. Disebutnya, akan ada uji klinis yang dilakukan apakah Molnupiravir cocok untuk pasien COVID-19 di Tanah Air.
Sementara, tatalaksana terapi COVID-19 kini masih melibatkan sejumlah vitamin hingga penggunaan favipiravir untuk pasien ringan dan tambahan Remdesivir di kasus sedang hingga berat atau kritis. Meski begitu, dr Erlina mengungkap sudah ada beberapa farmasi yang berencana mendatangkan Molnupiravir.
“Sebetulnya obat Molnupiravir ini awalnya dirancang untuk obat influenza, namun dari penelitian fase III di Amerika menunjukkan efektivitas yang sangat baik karena dapat menurunkan risiko rawat inap dan kematian 50 persen untuk kasus ringan dan sedang,” ungkap dr Erlina dalam webinar Tim Mitigasi PB IDI Sabtu (16/10/2021).
“Dengan dosis 2 tablet selama lima hari, saat ini sedang menunggu emergency use of authorization (EUA),” sambung dia.
dr Erlina menegaskan penggunaan Molnupiravir juga perlu mendapat persetujuan lebih dulu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).
“Belum masuk ke pedoman sebagai obat standar namun sedang dalam proses masuk ke Indonesia,” beber dr Erlina.
“Saya sudah mendapatkan info beberapa farmasi di Indonesia akan mengimpor obat ini namun tentu saja kita harus melihat dulu uji cobanya di Indonesia, apakah obat ini memang cocok untuk masyarakat kita dan tentu saja harus melewati registrasi di BPOM untuk mendapat EUA,” pungkas dia.
Dihubungi terpisah, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebut Molnupiravir tengah dalam tahap penjajakan atau penawaran. Namun, belum diketahui pasti sejauh mana penawaran tersebut dan berapa jumlah dosis yang rencananya didatangkan.
“Menunggu hasil uji klinis tapi penjajakan terus diupayakan,” konfirmasi dr Nadia Jumat (15/10/2021).