
Migrain

Jakarta –
Serangan migrain sering kali digambarkan sebagai perasaan ‘nyut-nyutan’ di kepala. Bukan sekedar sakit kepala yang parah, penyakit saraf ini bisa membuat seseorang terbaring di tempat tidur berhari-hari. Simak penjelasan migrain lebih lanjut berikut ini.
Apa Itu Migrain?
Migrain adalah penyakit saraf umum yang menyebabkan berbagai gejala, terutama sakit kepala berdenyut di satu sisi kepala. Ini sering disertai mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara. Serangan migrain bisa berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari dan rasa sakitnya bisa sangat parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Migrain kerap dialami orang di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa migrain adalah penyakit keenam yang paling melumpuhkan di dunia. Kondisi ini sering diturunkan dalam keluarga dan dapat menyerang semua usia. Perempuan lebih mungkin terkena migrain dibandingkan dengan laki-laki.
Frekuensi migrain bisa setahun sekali, seminggu sekali, atau beberapa waktu di antaranya. Mengalami dua sampai empat sakit kepala karena migrain per bulan adalah yang paling umum.
Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala yang dibagi menjadi dua kategori, yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Migrain adalah sakit kepala primer yang artinya tidak disebabkan oleh kondisi medis yang berbeda. Gangguan sakit kepala primer adalah diagnosis klinis, artinya tidak ada tes darah untuk mendiagnosis nya. Sakit kepala sekunder adalah gejala dari masalah kesehatan lainnya.
Terdapat beberapa jenis migrain, di antaranya:
1. Migrain menstruasi
Ini adalah saat sakit kepala dikaitkan dengan menstruasi. Biasanya terjadi dua hari sebelum menstruasi dimulai dan berlangsung hingga tiga hari setelahnya. Seseorang mungkin juga mengalami sakit kepala migrain jenis lain di waktu lain dalam sebulan, tetapi migrain di sekitar menstruasi biasanya tanpa aura.
2. Migrain diam
Jenis ini juga dikenal sebagai migrain acephalic. Ini terjadi ketika seseorang memiliki gejala aura tanpa sakit kepala. Padahal, aura biasanya merupakan tanda peringatan utama migrain jenis ini. Namun, seseorang mungkin juga mengalami mual dan gejala migrain lainnya. Biasanya hanya berlangsung sekitar 20-30 menit.
3. Migrain vestibular
Jenis ini membuat seseorang memiliki masalah keseimbangan, vertigo, mual, dan muntah, dengan atau tanpa sakit kepala. Jenis ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki riwayat mabuk perjalanan.
4. Migrain perut
Para ahli tidak tahu banyak tentang jenis ini. Ini menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah. Seringnya terjadi pada anak-anak dan dapat berubah menjadi sakit kepala migrain klasik seiring waktu.
5. Migrain hemiplegia
Seseorang mengalami kelumpuhan singkat (hemiplegia) atau kelemahan di satu sisi tubuh. Selain itu, seseorang mungkin juga merasakan mati rasa, pusing, atau perubahan penglihatan. Gejala ini juga bisa menjadi tanda stroke, jadi segera dapatkan bantuan medis.
6. Migrain mata
Ini juga dikenal sebagai migrain mata atau retinal. Ini menyebabkan hilangnya penglihatan dalam waktu singkat, sebagian, atau total pada satu mata, bersamaan dengan nyeri tumpul di belakang mata, yang dapat menyebar ke seluruh kepala. Dapatkan bantuan medis segera jika mengalami perubahan penglihatan.
7. Migrain dengan aura batang otak
Pusing, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan bisa terjadi sebelum sakit kepala. Rasa sakit dapat memengaruhi bagian belakang kepala. Gejala-gejala ini biasanya mulai tiba-tiba dan dapat disertai dengan kesulitan berbicara, telinga berdenging, dan muntah. Migrain jenis ini sangat terkait dengan perubahan hormon dan terutama menyerang wanita dewasa muda. Sekali lagi, segera periksakan gejala ini ke dokter.
8. Status migrainosus
Jenis migrain yang parah ini bisa bertahan lebih dari 72 jam. Rasa sakit dan mual begitu hebat sehingga seseorang mungkin perlu pergi ke rumah sakit. Terkadang, obat-obatan atau penarikan obat dapat menyebabkannya.
9. Migrain oftalmoplegia
Ini menyebabkan rasa sakit di sekitar mata, termasuk kelumpuhan otot di sekitarnya. Ini adalah keadaan darurat medis karena gejalanya juga bisa disebabkan oleh tekanan pada saraf di belakang mata atau oleh aneurisma. Gejala lain termasuk kelopak mata turun, penglihatan ganda, atau perubahan penglihatan lain
Gejala Migrain
Gejala migrain dapat dimulai satu hingga 2 hari sebelum sakit kepala itu terjadi. Ini dikenal sebagai prodrome. Gejala selama tahap ini dapat meliputi:
- Mengidam makanan
- Depresi
- Kelelahan atau energi rendah
- Sering menguap
- Hiperaktif
- Sifat lekas marah
- Leher kaku
Para migrain dengan aura, aura terjadi setelah tahap prodromal. Aura adalah sekelompok gejala sensorik, motorik, dan ucapan yang biasanya bertindak sebagai sinyal peringatan bahwa migrain akan segera dimulai. Aura dapat bertahan dari 10 hingga 60 menit. Sekitar 15 sampai 20 persen orang yang mengalami migrain memiliki aura.
Selama aura, seseorang mungkin mengalami masalah dengan penglihatan, sensasi, gerakan, dan ucapan. Selain itu, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Kesulitan berbicara dengan jelas
- Merasakan sensasi menusuk atau kesemutan di wajah, lengan, atau kaki
- Melihat bentuk, kilatan cahaya, atau titik terang
- Kehilangan penglihatan sementara
Fase selanjutnya dikenal sebagai fase serangan. Ini adalah fase yang paling akut atau parah saat nyeri migrain yang sebenarnya terjadi. Pada beberapa orang, fase ini bisa tumpang tindih atau terjadi selama aura. Gejala fase serangga bisa berlangsung dari jam hingga hari.
Beberapa gejala yang mungkin termasuk:
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara
- Mual
- Pusing atau terasa lemas
- Sakit di satu sisi kepala, baik di sisi kiri, kanan, depan, atau belakang, atau di pelipis
- Sakit kepala berdenyut dan berdenyut
- Muntah
Setelah fase serangan, seseorang akan mengalami fase postdrome. Selama fase ini, biasanya terjadi perubahan suasana hati dan perasaan. Ini bisa berkisar dari perasaan gembira dan sangat Bahagia hingga merasa sangat lelah dan apatis.
Panjang dan intensitas fase ini dapat terjadi pada derajat yang berbeda pada orang yang berbeda. Terkadang, suatu fase terlewati dan serangan migrain dapat terjadi tanpa menyebabkan sakit kepala.
Penyebab Migrain
Meskipun penyebab migrain tidak sepenuhnya dipahami, faktor genetika dan lingkungan tampaknya berperan. Perubahan batang otak dan interaksinya dengan saraf trigeminal, jalur nyeri utama, mungkin terlibat. Begitu juga ketidakseimbangan bahan kimia otak, termasuk serotonin, yang membantu mengatur rasa sakit di sistem saraf.
Para peneliti sedang mempelajari peran serotonin dalam migrain. Neurotransmitter lain berperan dalam nyeri migrain, termasuk pestisida terkait gen kalsitonin (CGRP).
Terdapat beberapa pemicu migrain, antara lain:
- Perubahan hormon pada wanita
- Obat hormonal, seperti pil KB
- Minuman, seperti alkohol dan kafein
- Rangsangan sensorik
- Bau yang kuat
- Perubahan tidur
- Faktor fisik
- Perubahan cuaca
- Obat-obatan
- Makanan
- Aditif makan, seperti MSG
Faktor Risiko Migrain
Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena migrain. Faktor ini meliputi:
- Genetika
- Berjenis kelamin perempuan, terutama berusia 15 sampai 55 tahun
- Level stres
- Merokok
- Kondisi medis lainnya, seperti depresi, kecemasan, bipolar, dan epilepsi
Komplikasi Migrain
Kebanyakan migrain tidak menyebabkan kerusakan permanen. Seseorang mungkin bisa mengalami komplikasi yang disebut infark, tetapi hal ini jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami stroke saat migrain. Namun, tidak ada bukti bahwa migrain bisa memicu stroke.
Sangat jarang terjadi, tetapi migrain hemiplegia terkadang dapat menyebabkan koma atau komplikasi serius lainnya.
Sakit kepala yang sangat hebat yang dimulai secara tiba-tiba bisa menjadi kondisi lain yang lebih serius, seperti stroke atau aneurisma. Segera pergi ke dokter jika ini terjadi.
Diagnosis Migrain
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan gejala. Akan membantu jika seseorang memiliki catatan tentang gejala dan pemicu, seperti:
- Gejala apa yang dimiliki, termasuk di bagian mana yang sakit
- Seberapa sering memilikinya
- Berapa lama mereka bertahan
- Anggota keluarga lain yang mengalami migrain
- Semua obat dan suplemen yang diminum, bahkan yang dijual bebas
- Obat lain yang diminum di masa lalu
Dokter mungkin melakukan tes untuk mengesampingkan hal-hal lain yang dapat menyebabkan gejala migrain, termasuk:
- Tes darah
- Tes pencitraan seperti MRI atau CT scan
- Elektroensefalogram (EEG)
Pengobatan Migrain
Tidak ada obat yang akan benar-benar menghilangkan migrain. Namun, ada banyak obat yang mengobatinya. Perawatan migrain yang umum meliputi:
1. Pereda sakit
Obat bebas (OTC) sering bekerja dengan baik. Bahan utamanya adalah acetaminophen, aspirin, kafein, dan ibuprofen. Jangan pernah memberikan aspirin kepada siapa pun yang berusia di bawah 19 tahun karena risiko sindrom Reye.
Berhati-hatilah saat mengonsumsi obat pereda nyeri OTC karena bisa juga menambah sakit kepala. Jika menggunakannya terlalu banyak, seseorang bisa mengalami sakit kepala berulang atau menjadi tergantung padanya. Jika mengonsumsi pereda nyeri OTC lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter tentang obat resep yang mungkin bekerja lebih baik.
2. Obat rumahan
Seseorang dapat meredakan gejala migrain dengan:
- Beristirahat dengan mata tertutup di ruangan yang gelap dan sunyi
- Menempatkan kompres dingin atau kompres es di dahi
- Minum banyak cairan
Kapan Harus ke Dokter?
Migrain seringkali tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Jika sering mengalami gejala migrain, cata serangan migrain dan cara menanganinya. Kemudian, buatlah janji dengan dokter untuk mendiskusikan sakit kepala tersebut.
Meskipun memiliki riwayat sakit kepala, temui dokter jika polanya berubah atau sakit kepala tiba-tiba terasa berbeda.
Temui dokter segera atau pergi ke ruang gawat darurat jika memiliki salah satu dari tanda dan gejala berikut, yang dapat mengindikasikan masalah medis yang lebih serius:
- Tiba-tiba, sakit kepala parah seperti petir
- Sakit kepala dengan demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, mati rasa atau kelemahan di bagian tubuh mana pun, yang bisa menjadi tanda stroke
- Sakit kepala setelah cedera kepala
- Sakit kepala kronis yang memburuk setelah batuk, aktivitas, mengejan, atau gerakan tiba-tiba
- Sakit kepala baru setelah usia 50 tahun
Migrain
