Jakarta, – Setelah mengakuisisi perusahaan game ZeniMax sebesar Rp 110 Triliun, Microsoft kembali mengumumkan kesepakatan lain yang dinilai akan berdampak besar pada kemajuan teknologi, yaitu mendapatkan lisensi eksklusif untuk model bahasa GPT-3 dari OpenAI.

GPT-3 merupakan inovasi model bahasa super canggih dalam hal meniru ucapan seperti manusia dan mengambil instruksi langsung dalam bahasa Inggris sederhana.

Kevin Scott, wakil presiden eksekutif dan chief technology officer Microsoft dalam sebuah pernyataan menjelaskan GPT-3 memiliki potensi yang sangat besar di masa yang akan datang. “Inovasi teknis GPT-3 ini penting untuk mengembangkan dan memberikan solusi AI canggih bagi pelanggan kami, serta mampu menciptakan solusi baru, kekuatnaya bisa lebih dimanfaatkan kedepan dari generasi bahasa saat ini,” ungkap Kevin, seperti dikutip dari Gizmodo, Rabu (23/9) siang.

Teknologi ini digadang-gadang dapat mendorong kreativitas dan kecerdikan manusia dalam bidang penulisan, mendeskripsikan dan meringkas blok besar data (termasuk kode), mengubah bahasa alami ke bahasa lain.

Dengan potensi inovasi yang besar itu, tentu akan menjadi loncatan besar Microsoft dalam pengembangan AI, sayangnya strategi pengembangan dari inovasi teknis GPT-3 belum begitu ‘terang’ di jelaskan, yang pasti Microsoft baru akan memanfaatkan kemampuannya untuk meningkatkan fungsi layanan dan produknya.

Kemudian cakupan lisensi yang diumumkan pun informasinya masih mengambang, tidak jelas batasan lisensi dari GPT-3 yang dapat dimanfaatkan Microsoft.

Menurut informasi lisensi eksklusif yang didapati Microsoft berupa akses unik ke kode di belakang model GPT-3, yang mencakup serangkaian kemajuan teknis. Alhasil perusahaan teknologi yang berbasis di Washington, Amerika itu bisa dapat dengan cepat mengintegrasikan kemampuan langsung kedalam solusi bertenaga AI tercanggih kepada pelanggan mereka.

Sekedar informasi, Microsoft menginvestasikan sekitar $ 1 miliar di OpenAI, laboratorium penelitian yang berbasis di San Francisco yang didirikan oleh tokoh-tokoh Silicon Valley, termasuk Elon Musk dan Sam Altman, yang didedikasikan untuk menciptakan kecerdasan umum buatan (AGI).