
Meski Telah Mundur, Pendiri TikTok Zhang Yiming Akan Tetap Kuat di Belakang Layar

Jakarta, – Zhang Yiming, miliarder berusia 38 tahun, pemilik sekaligus pendiri TikTok ByteDance, telah keluar dari dewan perusahaan. Namun keputusan tersebut memunculkan pertanyaan tentang seberapa besar kendali yang akan ia pertahankan atas unicorn paling berharga di dunia.
Seperti dilaporkan media terkemuka Hong Kong SCMP (South China Morning Post), Zhang telah menyerahkan kursi dewan ByteDance yang terdaftar di Caymans kepada CEO baru Liang Rubo, teman sekamar universitasnya. Liang merupapakan kolaborator lama kini mengambil kendali dari Zhang, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut yang menolak disebutkan namanya. Berita itu pertama kali dilaporkan oleh media China LatePost pada Selasa (2/11).
ByteDance sebagai perusahaan swasta dan tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkan secara terbuka perubahan dewan direksi, sejauh ini menolak berkomentar.
Sebagai operator media sosial pertama di China yang sukses secara global, ByteDance telah berulang kali menyampaikan kekhawatiran dari Washington mengenai siapa yang pada akhirnya mengendalikan operasi platform video pendek TikTok yang sangat popular, tambah SCMP.
Selama sidang kongres AS minggu lalu, Michael Beckerman, kepala kebijakan publik TikTok untuk Amerika, mengatakan bahwa perusahaan tidak membagikan data pengguna Amerika dengan pemerintah China. Di bawah interogasi dari Senator Republik Ted Cruz, Beckerman mengatakan TikTok “tidak memiliki afiliasi” dengan ByteDance.
Awal tahun ini, ByteDance diam-diam menghapus informasi tentang struktur perusahaan dan dewan direksi dari situs webnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki lima anggota dewan, termasuk Zhang, Neil Shen dari Sequoia Capital, Philippe Laffont dari Coatue Management, Arthur Dantchik dari Susquehanna International Group, dan William Ford dari General Atlantic.
Informasi terbaru tentang komposisi dewan ByteDance tidak tersedia untuk umum, meskipun laporan Bloomberg News minggu lalu mengindikasikan bahwa Susquehanna mencoba menjual sahamnya. Valuasi ByteDance di pasar swasta baru-baru ini mencapai US$400 miliar, menurut perdagangan anonim yang diposting di situs web China.
Meskipun menyerahkan kursi dewan, Zhang, yang memiliki kekayaan bersih mendekati US$60 miliar menurut Forbes, akan tetap menjadi pembuat keputusan utama di balik layar dalam hal isu-isu strategis, kata satu orang dengan pemahaman dekat tentang ByteDance kepada SCMP. Sumber lain mengatakan Zhang masih aktif membagikan pemikirannya tentang perkembangan ByteDance dalam obrolan grup internal.
Mundurnya Zhang dari pusat perhatian terjadi ketika ByteDance mengumumkan restrukturisasi bisnis besar-besaran minggu ini, memisahkan TikTok sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri.
Selain itu, Liang akan mengawasi keuangan ByteDance, memungkinkan Chew Shou Zi, yang berbasis di Singapura, untuk melepaskan perannya sebagai CFO (chief financial officer) untuk fokus pada pekerjaannya sebagai CEO TikTok.
Zhang, yang menciptakan ByteDance hampir satu dekade lalu di sebuah flat perumahan Beijing, telah lama mempertahankan profil rendah, sangat kontras dengan kesuksesan TikTok yang mencolok, yang mengatakan itu menduduki 1 miliar pengguna bulanan global pada bulan September, sementara saudara kandungnya yang hanya beroperasi di China, Douyin memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif setiap hari.
Terakhir kali Zhang terlihat di depan umum adalah pada akhir Juni 2021, ketika ia menyumbangkan 500 juta yuan (US$77 juta) untuk mendirikan dana pendidikan di kota asalnya, Longyan, di provinsi Fujian, China bagian timur. Biro pendidikan setempat menerbitkan foto Zhang mengunjungi sekolah menengah yang dia hadiri.
Zhang sendiri dalam pengumuman pengunduran dirinya, mengatakan bahwa menyerahkan tanggung jawab sehari-harinya untuk “menjadi lebih berdampak pada inisiatif jangka panjang,” menurut memo internal yang diposting di situs web perusahaan pada Mei 2021.
Kinerja ByteDance Semakin Mengilap Karena Pandemi Covid-19
Seperti diketahui, keputusan Zhang untuk mundur dari kepala eksekutif ditengah meningkatnya tekanan terhadap ByteDance. Pada April lalu, ByteDance memutuskan menunda rencana IPO. Perusahaan mengalami kesulitan dengan struktur bisnis yang dapat menyenangkan baik Beijing maupun Washington. Perang dagang kedua negara, membuat perusahaan-perusahaan China tak lagi mudah berbisnis di negeri Paman Sam.
Sebelumnya pada pertengahan tahun lalu, India melarang TikTok bersama dengan lusinan aplikasi China lainnya. Alasan keamanan nasional menjadi dasar dari keputusan itu. Alasan yang sama digunakan AS untuk memaksa ByteDance menjual aplikasi di negara tersebut, sebuah masalah yang masih belum terselesaikan hingga kini.
Meski ByteDance kini banyak menghadapi hambatan, namun hal itu tidak menghapus fakta bahwa sepajang memimpin perusahaan itu, Zhang Yiming telah membuat lompatan fenomenal. Produk ByteDance tersedia di lebih dari 150 pasar dan memiliki lebih dari 100.000 karyawan.
Menurut laporan CNBC, ByteDance meraup keuntungan lebih dari dua kali lipat pada 2020. Pendapatan untuk tahun lalu mencapai $34,3 miliar, naik 111% tahun-ke-tahun. Sedangkan laba kotor melonjak 93% menjadi $19 miliar. Kinerja itu tak lepas dari pandemi corona yang memaksa penduduk dunia lebih banyak beraktifitas dari rumah.
ByteDance memiliki 1,9 miliar pengguna aktif bulanan pada akhir 2020 di semua platformnya — termasuk aplikasi video pendek TikTok yang sangat populer, Douyin versi China, dan aplikasi agregasi berita Toutiao.
Meski Telah Mundur, Pendiri TikTok Zhang Yiming Akan Tetap Kuat di Belakang Layar
