Mesin Penyedot Debu Pintar Ternyata Bisa di Hack

Hacker makin hari makin pandai mencari celah untuk melakukan peretasan kepada korbannya. Bukan hanya perangkat yang umum seperti handphone dan laptop saja yang menjadi target mereka, penelitian terbaru mengungkapkan data tentang risiko teknologi pemantauan yang digunakan mesin penyedot debu pintar dipasaran.
Kamu pasti berpikir apasih bahayanya mesin penyedot debu ini toh kerjanya hanya membersihkan lantai, namun penelitian terbaru menyimpulkan bahwa jenis masin penyedot debu pintar dapat diretas dari jarak jauh, lalu digunakan sebagai mikrofon oleh para hacker saat pengguna tidak menyadarinya. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa persetujuan para pengguna penyedot debu.

Fakta ini dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Nirupam Roy, yang merupakan asisten profesor Ilmu Komputer di Universitas Maryland. Roy tidak sendiri, dalam penelitian ini ia juga bekerja sama dengan Profesor Jun Han dari Universitas Singapura. Keduanya telah berhasil mengumpulkan informasi dari sistem navigasi penyedot debu pintar yang berbasis laser dengan mengaplikasikan pemrosesan sinyal dan teknik deep learning. Penyedot debu ini tentu saja bukan penyedot debu biasa ya guys, namun didalamnya ditanamkan semacam AI atau kecerdasan buatan agar bekerja secara manual.
Secara khusus, penelitian yang dikumpulkan di Scitechdaily menunjukkan bahwa perangkat apa pun yang menggunakan teknologi deteksi cahaya dan jangkauan atau Lidar berpotensi dapat dimanipulasi sebagai perangkat pemantauan dengan mentransmisikan suara, bahkan ketika perangkat tersebut tidak memiliki mikrofon. Hasil dari penelitian ini telah dipresentasikan pada konferensi Association of Computing Machinery on network integrated censor system.
Baca Juga
Nah sebenarnya apasih yang dimaksud dengan sistem navigasi Lidar pada robot AI penyedot debu ini? Lidar adalah pancaran yang bertugas memetakan ruangan, tidak hanya untuk menghindari rintangan, tetapi juga untuk mempelajari rute mana yang terbaik untuk membersihkan ruangan tertentu pada penyedot debu pintar. Seringkali peta rumah pengguna mesin penyedot debu ini disimpan di penyimpanan cloud, yang tentunya rentan diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dari informasi ini juga Roy dan kawan-kawan menegaskan bahwa teknologi Lidar dapat menimbulkan risiko keamanan tertentu dengan mengubah penyedot debu robot menjadi perangkat yang tidak hanya untuk merekam suara, tetapi juga untuk pemetaan interior. Intinya semua perangkat pintar yang kita miliki di rumah berpotensi diretas, jadi kita sebagai pemakai harus selalu waspada.