Menkes Pastikan Varian BA.2 ‘Son of Omicron’ Ada di RI, Ini Pesan Pakar

Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan turunan varian Omicron BA.2 alias ‘Son of Omicron’ sudah ada di Indonesia. Berdasarkan hasil deteksi, diperkirakan terdapat 10 kasus.
Menurut Menkes, subvarian Omicron ini lebih sulit dideteksi menggunakan tes PCR S Gene Target Failure (SGTF) yang selama ini digunakan untuk skrining kasus Omicron di Indonesia. Namun ia memastikan, Indonesia bakal segera memiliki fasilitas untuk mendeteksi kedua varian tersebut.
Dihubungi terpisah, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan hal serupa. Menurutnya, sulitnya deteksi BA.2 menggunakan SGTF disebabkan tidak adanya delesi asam amino posisi 69-70 pada protein Spike, atau protein tanduk yang merupakan kunci protein virus untuk masuk ke sel manusia. Padahal delesi tersebutlah yang diandalkan oleh metode SGTF.
Diduga menyebar lebih cepat
Muncul dugaan varian BA.2 menyebar lebih cepat dibanding varian Omicron. Mengingat, varian Omicron BA.1 pun sudah menular lebih cepat dibanding varian Corona lainnya, termasuk varian Delta biang kerok lonjakan kasus COVID019 besar-besaran di sejumlah negara termasuk Indonesia pada Juli 2021.
Namun di samping itu, Ahmad menjelaskan, hingga kini BA.2 belum terbukti menimbulkan gejala lebih berat dibanding varian Omicron BA.1.
“Memang diduga penyebaran BA.2 lebih tinggi, tapi tidak diketahui apakah juga menimbulkan tingkat keparahan gejala. Hingga kini peningkatan penyebaran BA2 juga tidak diikuti dengan kenaikan angka kenaikan pasien COVID yang dirawat di rumah sakit,” terangnya.
“Yang pasti secara umum semua varian masih terdeteksi sebagai covid. Artinya mitigasinya pun masih standar yaitu prokes dan vaksinasi,” pungkas Ahmad.