Menkes Beberkan Pemicu Lonjakan Kasus Corona di Kudus-Bangkalan

Jakarta –
Kasus Corona di Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang cukup pesat dalam sepekan terakhir. Hal ini ditandai dengan peningkatan keterisian tempat tidur pasien COVID-19.
“Khususnya Kudus yang sebelumnya rumah sakitnya hanya terisi sekitar 40-an, kemudian dalam satu setengah minggu terakhir naik cukup tinggi sampai sekitar 350-an,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers virtual, Senin (7/6/2021).
“Demikian juga di Bangkalan, yang tadinya tempat tidur isolasinya terisi pasien sekitar 10-an, sekarang juga dalam satu setengah minggu naik ke angka 70 sampai 80-an,” sambungnya.
“Kenaikan yang tinggi ini karena ada peningkatan kasus secara spesifik di klaster ini karena Kudus memang adalah daerah ziarah. Sedangkan di Madura banyak pekerja migran Indonesia yang pulang dari negara tetangga,” bebernya.Budi juga menerangkan pemicu terjadinya lonjakan kasus di kedua daerah tersebut. Untuk di Kudus, peningkatan kasus COVID-19 di Kudus disebabkan kegiatan ziarah yang dilakukan di sana. Sementara, di Bangkalan, kenaikan kasus diakibatkan banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang dari negara tetangga.
Kasus di Kudus meningkat 30 kali lipat
Di lain kesempatan, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan ada dua tradisi yang disebut jadi biang kerok meningkatnya kasus Corona di Kudus. Pertama, wisata religi berupa ziarah. Kedua tradisi kupatan yang biasa digelar 7 hari pasca Lebaran.
Kondisi ini juga diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan di sana yang saat ini telah menderita COVID-19 dan rumah sakit yang belum menerapkan secara tegas dan disiplin zonasi merah kuning dan hijau, triase pasien COVID-19 dan non COVID-19 serta keluarga pasien.
“Kudus mengalami kasus positif secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat. Dari 26 kasus menjadi 929 kasus,” papar Wiku.