Mengubah Operasi Kanker Lambung dan Kolorektal dengan Robotik

Jakarta

Berdasarkan statistik Global Burden of Cancer (Globocan) 2020, kanker kolorektal menduduki peringkat lima besar kanker paling umum di Indonesia baik untuk pria maupun wanita. Kanker jenis ini bisa berasal dari keengganan untuk menjalani kolonoskopi skrining dan membuat perubahan gaya hidup.

Sementara itu, kanker lambung menempati urutan keempat kanker yang paling sering didiagnosis setelah kanker paru-paru, kolorektal, dan payudara. Ini juga merupakan penyebab kematian paling umum kedua akibat kanker setelah kanker paru-paru, untuk penduduk di kawasan Asia Pasifik.

Berdasarkan statistik WHO, kanker kolorektal menempati urutan ketiga, sedangkan kanker lambung menempati urutan kelima dalam jenis kanker paling umum di antara kasus baru pada tahun 2020, dengan masing-masing 1,93 juta dan 1,09 juta kasus kematian pada tahun 2020.

Prevalensi Robotik dalam Operasi Kanker Lambung

Diperkirakan sekitar 70% kanker perut menyebar ke kelenjar getah bening, yang sebagian besar adalah kelenjar getah bening regional di atas diafragma. Ini adalah penyakit bedah yang menakutkan karena kebanyakan pasien datang dengan penyakit stadium lanjut. Satu-satunya pengobatan kuratif untuk ini adalah reseksi lengkap tumor dengan diseksi kelenjar getah bening yang luas.

Secara historis, jenis operasi ekstensif ini sangat membebani ahli bedah dan pasien. Pasien yang menjalani operasi membutuhkan masa pemulihan yang lama, termasuk rawat inap yang lebih lama dan obat penghilang rasa sakit dalam jumlah yang tidak pernah berakhir. Namun, saat ini dengan kemajuan teknologi dan kemajuan medis, operasi kanker lambung robotik dapat meminimalkan trauma bedah, sehingga mengurangi efek samping operasi pada pasien. Keuntungan utama adalah bahwa gastrektomi robotik membantu memastikan ketepatan pembedahan sekaligus mengurangi komplikasi pascaoperasi dan rasa sakit bagi pasien. Oleh karena itu, saat ini, gastrektomi robotik dianggap sebagai pengobatan yang optimal untuk kanker perut.

Meminimalkan trauma bedah sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang dan kualitas hidup yang baik bagi pasien kanker lambung. Pemulihan dini pasien dari operasi dengan kemampuan untuk kembali ke aktivitas normal sehari-hari dan untuk menerima pengobatan ajuvan tepat waktu adalah bagian penting dari pengobatan komprehensif untuk kanker lambung stadium lanjut lokal. Gastrektomi radikal robotik dengan hasil yang menguntungkan adalah pilihan yang menjanjikan untuk memperluas peran operasi minimal invasif yang saat ini terbatas untuk kanker lambung.

Jumlah kasus gastrektomi robotik semakin meningkat, terutama di Asia Timur. Gastrektomi robotik dikembangkan untuk mengatasi kelemahan operasi laparoskopi konvensional saat ini. Sistem Bedah da Vinci adalah sistem bedah robotik pertama dan satu-satunya yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada tahun 2000. Teknologi ini adalah standar emas di seluruh dunia untuk membantu pembedahan dan pengangkatan lambung selama laparoskopi gastrektomi.

Sunway Medical Centre Foto: Sunway Medical Centre

Operasi Robotik Solusi Pengobatan untuk Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal adalah kanker ketiga yang paling sering terjadi pada pria dan kanker kedua yang paling sering terjadi pada wanita. Ada lebih dari 1,8 juta kasus baru pada tahun 2018. Sebanyak 25 negara teratas dengan tingkat kasus kanker kolorektal tertinggi pada tahun 2018.

Bedah robotik untuk kanker kolorektal memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bedah konvensional dalam melakukan diseksi yang tepat. Hal Ini membantu memberikan ahli bedah visualisasi bedah tiga dimensi, menghilangkan getaran instrumen, dan mengurangi pergerakan antarmuka robot.

Reseksi usus besar atau rektum adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh usus besar atau rektum. Ini dapat dilakukan untuk mengobati sejumlah penyakit dengan kondisi jinak atau ganas:

  • divertikular
  • radang usus
  • pendarahan gastrointestinal
  • obstruksi usus
  • polip kolon
  • kanker kolorektal

Secara tradisional, reseksi dilakukan melalui operasi terbuka di mana sayatan garis tengah besar dibuat untuk memberikan akses bagi ahli bedah untuk mengoperasi.

Pendekatan Minimal Invasif untuk Operasi Robotik

Sistem Bedah da Vinci adalah sistem bedah minimal invasif yang paling canggih untuk reseksi kanker lambung stadium awal dan kanker kolorektal. Sistem bedah da Vinci untuk gastrektomi dan kolektomi memungkinkan ahli bedah mengangkat tumor kanker dan kelenjar getah bening dengan cara yang lebih terkontrol dan tepat dibandingkan dengan gastrektomi laparoskopi konvensional. Dengan sistem bedah robotik da Vinci 3 dimensi, ahli bedah memiliki gerakan yang hampir tak terbatas ke segala arah. Selain itu, karena sistem ini menyediakan pencitraan definisi tinggi 3 dimensi, dokter dapat menilai area bedah dan melakukan prosedur dengan akurasi yang lebih tinggi.

Adapun manfaat dari operasi robotic, di antaranya kehilangan darah yang lebih sedikit, nyeri pascaoperasi yang lebih sedikit, masa rawat dan pemulihan di rumah sakit yang lebih pendek, pengembalian fungsi usus yang lebih cepat dan diet normal, serta sayatan kecil untuk jaringan parut yang minimal. Manfaat lainnya yaitu termasuk pengangkatan jaringan kanker yang tepat dan pengembalian fungsi kemih dan seksual yang lebih cepat.

Informasi lebih lanjut mengenai operasi robotik ini silahkan hubungi kantor perwakilan Sunway Medical Centre di Bandung di nomor telepon 022-86061075 atau 081320217900.

Prof Dato Dr Tikfu Gee, Consultant Surgeon in General and Bariatric Surgery, Upper Gastrointestinal & Obesity Surgery, Weight Loss Surgery

Dr Chong Hoong Yin, Consultant Surgeon in Colorectal, General and Robotic Surgery


Terima kasih telah membaca artikel

Mengubah Operasi Kanker Lambung dan Kolorektal dengan Robotik