Mengeluh Migrain dan Nyeri Leher, Pria Ini Ternyata Idap Tumor Otak

Jakarta –
Seorang pria bernama Verner Dixon (39) menceritakan awal mula ia bisa didiagnosis dengan kanker otak, yang gejalanya mulai dirasakannya sejak tahun lalu.
Pada awal 2020, Dixon mulai merasakan migran untuk yang pertama kalinya. Saat itu ia berpikir jika sakit kepala yang dirasakannya berasal dari stres pekerjaannya.
“Saya mengaitkannya dengan stres. Saya punya anak sekarang, memiliki karier, dan saya lebih sering di depan komputer dan menelepon,” jelas ayah tiga anak ini, dikutip dari laman Today.
Selain migrain, Dixon juga mulai merasakan sakit pada leher. Kondisinya ini berulang.
Ia pun mencoba mencari bantuan dengan melakukan pengobatan alternatif kiropraksi (chiropractic), metode terapi ini dilakukan berfokus pada pengoreksian tulang belakang, otot, dan persendian. Namun, masalahnya tidak teratasi, bahkan Dixon kembali kembali merasakannya.
“Aku menyikapi situasi secara masuk akal karena aku sangat sehat. Nah, kalau leher saya sakit, mungkin ada saraf terjepit,” lanjutnya.
Seiring waktu, Dixon pun mengalami gejala lain, yakni berkurangnya indera pendengaran. Kemudian, pada satu titik istrinya menduga sakit kepala dan leher yang dialami suaminya saling berkaitan.
Hingga pada awal Maret lalu, Michelle (istri Dixon) memperhatikan lipoma di leher suaminya membesar. Hingga akhirnya Dixon terpaksa dioperasi untuk mengangkat benjolan tersebut.
Sebelum operasi, Dixon diharuskan melakukan CT scan agar dokter dapat melihat lokasi dan seberapa dalam lipoma yang harus diangkat.
Dokter menemukan ada massa sebesar 3,2 cm di kepalanya.
Saat itulah ia dan Michelle menyadari Dixon juga memiliki tumor yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak.
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang berkembang di saraf koklea dan vestibular yang mengontrol pendengaran dan keseimbangan.
Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, sekitar 1 dari 100.000 orang mengembangkan Neuroma akustik per tahun dan kebanyakan orang mengalami gejala antara usia 30 dan 60 tahun.
Dixon mengungkapkan langkah selanjutnya adalah tes pendengaran untuk menentukan dasar pendengarannya, diikuti dengan operasi atau pengangkatan.
“Saya bersyukur menderita lipoma, karena saya bisa saja terlambat mengetahui penyebab rasa sakit kepala saya,” ujar Dixon.