Menakar Jejak Strategi Nintendo

Jakarta, – Nintendo telah menghentikan jajaran model 3DS, hal ini bisa Anda lihat pada situs resminya di Jepang, dimana daftar halaman untuk New 3DS LL, New 2DS LL dan 2DS mencantumkan ‘out of production’ di bawah daftar namanya.

Situs Nintendo AS bahkan telah menghapus semua penyebutan 3DS dalam beberapa jam terakhir ini. Di halaman beranda sama tampilan consol game gengam ini lenyap tanpa jejak.

3DS diumumkan pada 2010 dan dirilis pada tahun berikutnya, memang secara penjualan consol game ini tidak begitu cermelang, dan momentum produk ini mulai naik daun justru kitka terjadi penurunan harga yang dramatis, hanya beberpa bulan setelah dirilis.

Secara total, Nintendo mengirimkan lebih dari 75 juta konsol 3DS di seluruh dunia, kurang dari setengah jumlah pendahulunya, DS yang sangat populer. Namun secara keseluruhan, sistem ini dapat dilihat sebagai keberhasilan, karena dapat mengisnpirasi perusahaan untuk menciptakan Wii U, yang kini sudah lebih dari 384 juta concol terjual.

Fokus Nintendo sekarang sepenuhnya pada Switch, tentu saja, dengan sifat hibrid konsol yang menghilangkan kebutuhan akan sistem genggam khusus. Perusahaan telah mengirimkan lebih dari 61 juta konsol Switch pada akhir Juni, angka yang kemungkinan akan melampaui 3DS musim liburan ini.

Strategi Kuat

Jika ditelisik lenyapnya consol game model 3DS secara mendadak besar kemungkinan bagian strategi Nintendo. Shuntaro Furukawa, Presiden Nintendo menceritakan, kedepan fokus investasi ada pada teknologi baru.

“Dari sudut pandang investasi, sangat penting bagi kami untuk memilih dengan cermat teknologi yang paling sesuai untuk menghadirkan kesenangan,” jelasnya.

Seperti yang pernah dilaporkan sebelumnya, pada tahun 2017 silam Nintendo diketahui bekerja sama dengan Illumination of Minions yang terkenal untuk film animasi Super Mario CG, yang dijadwalkan akan rilis di seluruh dunia pada tahun 2022 mendatang.

“Kami telah memulai beberapa proyek perluasan konten visual lainnya, dan mengejar peluang lebih lanjut. Kami yakin, Ke depannya, inisiatif perluasan konten visual tidak terbatas pada film saja,” kata Furukawa.

Tidak sampai di situ, Nintendo juga ingin memperluas bisnis perangkat keras dan perangkat lunak terintegrasi, yang terhubung dengan Akun Nintendo. “Kedepannya, Nintendo masih berencana untuk mengembangkan bisnisnya di sekitar pembuatan produk hardware-software unik yang terintegrasi,” kata Furukawa.

Dengan menciptakan siklus saling berkaitan itu, dengan layanan dan konten yang didasarkan pada model perangkat keras-perangkat lunak terintegrasi Nintendo yakin dapat menciptakan kesan yang jauh lebih positif.

“Nintendo akan terus menciptakan pengalaman yang akan Selalu menarik orang-orang bahkan dari generasi ke generasi, percis seperti yang dimiliki perusahaan kami di masa lalu,” tandas Furukawa.

Sekedar informasi, sepanjang pandemi Covid-19, Nintendo dilaporkan mengalami lonjakan laba, sebesar 428 persen pada kuartal pertama. Lonjakan laba ini ditopang oleh tingginya permintaan untuk konsol Nintendo Switch, sebesar 2,6 juta unit Switch Lite khusus portabel, yang mulai dijual September 2019 lalu. Dan video game Animal Crossing: New Horizons, yaitu terjual 10,6 juta unit.

Terima kasih telah membaca artikel

Menakar Jejak Strategi Nintendo