
Melongok Penetrasi 4G Sejak Diujicobakan Kali Pertama Pada 2010-2011

Jakarta, – Indonesia telah menggelar layanan 5G pada Juni lalu. Meski demikian, teknologi 4G tetap menjadi back bone dari seluruh layanan berbasis intenet saat ini.
Dalam laporan yang diterbitkan pada awal 2019, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), mengungkapkan bahwa layanan mobile broadband telah menjangkau 514 kota kabupaten di Indonesia.
Artinya, sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo Desember 2015, coverage jaringan broadband 4G-LTE di Indonesia sudah mencapai lebih dari 90% total populasi.
Berbeda dengan Kominfo, Laporan Bank Dunia menunjukkan, penetrasi internet 4G di Indonesia baru mencapai 54%. Angka itu menempatkan Indonesia pada peringkat empat di bandingkan negara-negara Asia Tenggara pada 2020.
Seperti laporan-laporan sebelumnya, Singapura menduduki peringkat teratas dengan tingkat penetrasi internet 4G mencapai 132%. Malaysia dan Thailand berada di posisi dua dan tiga dengan tingkat penetrasi masing-masing sebesar 102% dan 88%.
Vietnam menyusul Indonesia dengan tingkat penetrasi sebesar 36%. Kemudian, Brunei Darussalam dan Filipina memiliki tingkat penetrasi masing-masing sebesar 33% dan 32%.
Kamboja, Laos, dan Myanmar berada di posisi berikutnya dengan tingkat penetrasi masing-masing sebesar 28%, 21%, dan 19%. Sedangkan, Timor Leste memiliki tingkat penetrasi terendah yakni sebesar 7%.
Meski masih tertinggal dari Singapura, Malaysia dan Thailand, Bank Dunia menilai bahwa jaringan mobile broadband di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tak lepas dari gelontoran investasi dari para operator selular seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri dan SmartFren.
Seperti diketahui, kelima operator tersebut terus mengembangkan akses jaringan internet lebih luas, di seluruh pelosok negeri, khususnya jaringan internet 4G. Selain sebagai sarana bersaing, 4G juga menjadi lumbung revenue bagi operator, sejalan dengan berubahnya pola komunikasi pelanggan dari basic service (SMS dan voice) ke layanan data.
Melongok ke belakang, sebelum memasuki masa komersialisasi pada 2015, operator telah melakukan serangkaian uji coba 4G LTE pada 2010 – 2011.
Dinukil dari buku “3 Dekade Industri Selular: When Everything Become Digital” yang diterbitkan oleh Selular Media Network (2016), ujicoba jaringan LTE (Long Term Evolution) atau yang dikenal sebagai teknologi 4G akhirnya digelar pertama kali di Indonesia pada 2010. Telkomsel menjadi operator pertama yang melakukan ujicoba tersebut.
Selain LTE, Telkomsel juga melakukan ujicoba dual carrier HSPA+, berkerja sama dengan dua vendor jaringan asal Skandinavia, Ericsson di Medan dan Nokia Siemens Network (NSN) di Denpasar.
Setelah Telkomsel, di tahun yang sama, XL Axiata juga melakukan ujicoba jaringan 4G. Berbeda dengan Telkomsel yang memilih kota di luar Jawa, anak perusahaan Axiata Malaysia itu memusatkan ujicoba di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Setelah Telkomsel dan XL Axiata, operator terbesar kedua di Indonesia, Indosat juga mengujicoba LTE pada 2011. Menggandeng vendor jaringan asal China ZTE, ujicoba dilaksanakan di Indosat Innovation Lab di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tak berselang lama dari ujicoba bersama Indosat, ZTE kemudian melakukan ujicoba LTE bergerak pertama di Indonesia dengan dua operator selular sekaligus di kawasan RDC (Research Development Center), milik PT Telkom di Bandung. Melalui frekwensi khusus, ujicoba yang dilakukan ZTE berlangsung sukses baik di dalam maupun di sekitar area RDC.
Melongok Penetrasi 4G Sejak Diujicobakan Kali Pertama Pada 2010-2011
