
Mayat Pasien di RS Menumpuk, Hong Kong Kok Kewalahan Hadapi Omicron?

Jakarta –
Kasus COVID-19 di Hong Kong kini tengah melonjak. Kondisi ini membuat rumah sakit hingga bagian ruang mayat kewalahan menangani pasien COVID-19, di tengah gelombang varian Omicron.
Selama 14 hari terakhir, kasus COVID-19 di Hong Kong mencapai rekor 361.000. Banyak rumah sakit dan klinik mulai memperluas kapasitas maksimum mereka untuk menerima pasien COVID-19.
Baru-baru ini, sebuah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan sejumlah ambulans mengantri di luar rumah sakit dan para pasien berbaring di atas brankar di tempat parkir. Perawat dan dokter dengan alat pelindung diri terlihat sedang merawat para pasien.
Menurut perwakilan dari Aliansi Karyawan Otoritas Rumah Sakit, David Chan Kwok-shing, kondisi sistem medis di Hong Kong kewalahan.
“Benar-benar kewalahan,” kata David Chan Kwok-shing yang dikutip dari Daily Star, Senin (7/3/2022).
Dalam seminggu terakhir, setidaknya tiga kamar mayat umum kapasitasnya sudah mencapai 90 persen akibat peningkatan infeksi dan kematian akibat COVID-19.
Di Rumah Sakit Queen Elizabeth terlihat lusinan kantong mayat diletakkan di lokasi yang sama dengan para pasien yang tengah menunggu diperiksa tim medis. Bahkan di beberapa area, dua kantong jenazah terpaksa diletakkan dalam satu brankar untuk memberi ruang yang lebih banyak untuk menampung jenazah.
Media lokal juga melaporkan akibat kondisi ini, beberapa rumah duka menolak untuk menerima jenazah pasien COVID-19. Padahal, pejabat setempat tengah berusaha meningkatkan proses kremasi untuk pasien meninggal Corona ini.
Mayat Pasien di RS Menumpuk, Hong Kong Kok Kewalahan Hadapi Omicron?
