‘Mati Kesepian’ Landa Korsel, 2 dari 5 Warga Diprediksi Hidup Sendiri di 2050


Jakarta –
Polemik krisis demografi di Korea Selatan terbilang serius. Baru-baru ini studi menunjukkan ribuan paruh baya meninggal kesepian, jasad baru ditemukan setelah berhari-hari atau berminggu-minggu tewas.
Menurut statistik nasional Korsel, orang yang hidup sendiri di 2021 sebanyak 7,2 juta. Prediksinya, di tahun 2050 tren itu bakal meningkat hingga dua kali lipat seiring dengan tingkat kesuburan di Korsel mencetak rekor terendah di dunia.
Diartikan pula, dua dari setiap lima orang di Korsel bakal hidup sendirian. Orang yang hidup sendiri terdiri dari sekitar 7,2 juta, atau sepertiga dari rumah tangga, pada tahun 2021, lebih banyak daripada kelompok keluarga dengan banyak anak. ”Rasio tersebut, yang mencapai 15,5 persen pada tahun 2000, mungkin akan membengkak menjadi hampir 40 persen pada pertengahan abad ini,” Badan Pusat Statistik Korea, dikutip dari Hindustan Times, Senin (26/12/2022).
Kurangnya uang dan jaminan pekerjaan menjadi hampir dari setengah alasan warga Korsel memilih untuk tidak menikah, sementara 12 persen responden lainnya dalam studi merasa terbebani karena harus membesarkan anak. Sekitar 25 persen mengatakan mereka belum menemukan pasangan yang tepat atau tidak merasa perlu menikah.
Meningkatnya jumlah rumah tangga dengan hanya satu orang, akan memberikan tekanan lebih lanjut pada demografi negara yang menua.
Fenomena Godoksa
Fenomena godoksa atau kasus mati kesepian cenderung lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Menurut spesialis pembersihan, kemiskinan dan pengangguran yang meneliti fenomena godoksa, Kim Sae Byo, pria paruh baya tampaknya lebih sulit mengatasi tekanan ini.
“Sekitar 90 persen laki-laki yang pernah saya tangani telah hidup sendiri setelah perceraian, dan telah kehilangan hubungan dengan anak-anak mereka. Mereka menganggur atau hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan dengan bekerja di lokasi konstruksi. Semua faktor ini tampaknya membuat mereka merasa bahwa hidup kurang bermakna,” sebutnya.
Alasan lainnya adalah, kebiasaan meminum alkohol berlebihan menjadi ciri dari pria yang mati kesepian. Mereka juga umumnya tidak terbiasa dengan melakukan pekerjaan rumah tangga, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengabaikan diri mereka sendiri, suatu kondisi perilaku saat seseorang gagal memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis esensialnya, yang dapat menyebabkan hingga penyakit kronis.
‘Mati Kesepian’ Landa Korsel, 2 dari 5 Warga Diprediksi Hidup Sendiri di 2050



