– Migrasi industri penyiaran nasional dari analog ke digital sudah memasuki tahap pertama Analog Switch Off (ASO).

Siaran TV analog segera dihentikan secara nasional pada 2 November 2022 mendatang.

Tidak ingin dianggap mendadak, pemerintah akan melaksanakan penghentian secara bertahap yakni di bulan April, Agustus, dan November.

“Pemerintah memiliki komitmen untuk melaksanakan amanat Undang Undang Cipta Kerja untuk menghentikan siaran analog sebelum tanggal 2 November 2022,” ujar Ismail, PLT Dirjen PPI Kominfo pada Konferensi Pers Persiapan Penghentian Analog Switch Off (ASO) Tahap I, Selasa sore (12/4/2022).

Ismail bertekad proses ini berjalan sebaik mungkin dan masyarakat bisa menikmati siaran TV lebih berkualitas, gambarnya lebih tajam, suaranya lebih jernih, serta teknologinya lebih canggih.

Baca Juga: Syarat Dapat 5 Juta STB Gratis dari Pemerintah, Ubah TV Analog Jadi Digital

Pemerintah akan melakukan ini dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kegaduhan.

“Kami tidak ingin menimbulkan gejolak dan kegaduhan di masyarakat,” ucapnya.

Saat ini masyarakat bisa menikmati keduanya, siaran analog dan digital.

“Masyarakat tetap bisa menikmati siaran TV Analog sampai dimatikan nanti,” imbuhnya.

Kominfo juga menghimbau masyarakat untuk menyiapkan Set Top Box (STB) atau televisi agar bisa menangkap siaran digital.

“Hampir di seluruh wilayah di Indonesia sudah bisa menikmati siaran digital. Jadi tidak perlu menunggu sampai analog dimatikan,” terang Ismail.

Baca Juga: Demi Migrasi Siaran TV Analog ke Digital Sukses, Kominfo Siapkan 6,7 Juta Set Top Box Gratis

Ismail mengajak masyarakat untuk saat ini juga mencobanya.

“Yang TV-nya belum bisa menangkap siaran digital, silakan dilengkapi dengan perangkat STB. Takut ketersediaan ini makin lama menipis, jadi beli STB dari sekarang,” ujarnya.

Analog Switch Off dilakukan dalam tiga tahapan juga juga dimaksudkan untuk mereview semua prosesnya secara berkala.

“Kami terus melakukan review agar masyarakat bisa menikmati siaran dengan baik dan berkualitas. Sehingga tidak timbul gejolak di masyarakat dari proses yang kami jalankan,” tutup Ismail.