Masker Penting untuk Tangkal Corona, Ini Cara Pakai yang Benar Biar Efektif

Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini menyampaikan, virus Corona varian Omicron telah menginfeksi lebih dari 77 negara di dunia. Para pakar percaya varian yang ditemukan di Afrika Selatan pertama kali itu lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.
“Omicron tidak hanya lebih menular dibandingkan varian COVID-19 lainnya, tetapi tampaknya juga lebih kebal terhadap vaksin dan infeksi sebelumnya,” ujar profesor kebijakan dan penyakit menular Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner dikutip Health, Selasa (21/12/2021).
Terkait hal tersebut, para pejabat kesehatan di Amerika Serikat juga memprediksi Omicron akan segera menggeser dominasi varian Delta.
Sejauh ini, penggunaan masker, vaksinasi dan menjaga jarak menjadi upaya ampuh untuk mencegah penularan. Namun seberapa efektifkah cara tersebut? Dan apa yang harus dilakukan selain itu?
Pentingnya Menggunakan Masker
Menurut Centers fo Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, masker masih efektif dalam mengurangi risiko tertular dan menyebarkan semua varian COVID-19, termasuk varian Omicron.
“Itu karena masker tidak dapat mencegah varian secara spesifik. Tapi masker bertindak sebagai penghalang, menjebak, dan menyaring partikel virus dari udara yang kita hirup,” ujar William.
Meski demikian, masker bukanlah penghalang yang sempurna. Pasalnya saat seseorang menggunakan masker, masih ada kemungkinan partikel virus bisa lolos.
“Omicron menghasilkan lebih banyak virus, bahkan lebih daripada Delta. Penelitian terbaru menemukan varian ini menghasilkan 70 kali jumlah virus dibandingkan Delta. Jadi kapasitas masker untuk memutus atau mengurangi transmisi juga berkurang,” kata William.
Apa yang Lebih Efektif?
Lebih lanjut William mengatakan, tidak bisa hanya mengandalkan satu pencegahan saja untuk menangkal varian Omicron. Ada baiknya setiap orang melakukan serangkaian hal seperti menerima vaksinasi COVID-19.
“Omicron bisa menginfeksi orang yang telah divaksin penuh atau yang sudah menerima booster. Jadi kami tidak ingin ini menjadi penyebar kepada orang lain, bahkan jika gejala yang muncul ringan,” kata William.
Pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan CDC bahwa vaksin masih menjadi tindakan terbaik untuk melindungi seseorang dari COVID-19. Sambil dilengkapi dengan penggunaan masker, terutama dalam ruangan tertutup.
“Jadi meskipun sebelumnya seseorang sudah divaksinasi dua kali atau telah mendapatkan booster, upaya tersebut tetap masih harus dilanjutkan dengan mengenakan masker. Terutama dalam situasi dalam ruangan yang ramai,” ujar direktur medis pencegahan infeksi di Seattle Children’s Hospital, Danielle Zerr.
Rekomendasi Masker
Menurut William, segala bentuk pencegahan lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali. Namun soal penggunaan masker, harus memenuhi kriteria tertentu.
Berikut kriteria masker dari CDC:
- Memiliki dua atau lebih lapisan kain yang bisa dicuci dan tetap nyaman untuk bernapas
- Pas di sisi wajah sehingga tidak memiliki celah
- Memiliki kawat pada bagian hidung untuk mencegah kebocoran udara
- Tidak boleh memiliki katup atau ventilasi pernapasan, yang memungkinkan partikel virus keluar
William pun mengingatkan, saat menggunakan masker harus menutupi hidung dan mulut karena bisa saja kita melepaskan virus kemudian membahayakan orang lain.
“Bahkan bernapas masuk dan keluar dapat mencemari udara di sekitar kita hingga tiga kaki atau bahkan sedikit lebih jauh,” tambahnya.