Masih Ribut-ribut Vaksin Nusantara? Saran Menkes, Debatnya di Jurnal Saja

Jakarta

Kontroversi uji klinis vaksin nusantara diramaikan dengan aksi saling dukung. Kubu vaksin dendritik dr Terawan Agus Putranto dapat dukungan dari sejumlah anggota DPR, sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang tak kunjung memberikan izin, baru-baru ini dapat dukungan dari 100-an tokoh termasuk mantan Wakil Presiden Boediono.

Pendukung vaksin nusantara menunjukkan dukungannya baru-baru ini dengan berdatangan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk mengambil sampel darah, yang nantinya akan diproses menjadi vaksin dendritik. Sampel yang memenuhi syarat akan dipakai sebagai data uji klinis fase II, yang oleh BPOM sebenarnya tidak diberi PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis).

Sederet tokoh yang mengikuti pengambilan darah untuk vaksin nusantara antara lain:

  • Mantan Menkes, Siti Fadilah Supari
  • Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo
  • Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad
  • Anggota DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena
  • Anggota DPR, Saleh Daulay
  • Anggota DPR, Adian Napitupulu
  • Anggota DPR, Nihayatul Wafiroh
  • Anggota DPR, Arzetty Bilbina
  • Anggota DPR, Anang Hermansyah
  • Selebriti, Ashanty

Di kubu lain, sebanyak 105 tokoh menyatakan dukungan kepada BPOM sebagai badan resmi yang mengawal prosedur dan integritas ilmiah terkait riset obat. Termasuk di antaranya ada cendekiawan muslim KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Mantan Wakil Presiden Boediono.

“Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka,” tulis para pendukung BPOM dalam seruan terbuka yang disampaikan.

Bagaimana sikap Menkes di tengah kontroversi vaksin nusantara? Simak di halaman selanjutnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Masih Ribut-ribut Vaksin Nusantara? Saran Menkes, Debatnya di Jurnal Saja