Jakarta –

Usia anak yang masih kecil dan serba ingin tahu, terkadang mengantarkannya pada paparan konten yang belum pantas ia konsumsi di usianya seperti pornografi. Dan ini adalah perilaku yang buruk.

Oleh karena itu pengawasan dari orang tua sangatlah penting untuk mencegah atau mengatasi anak yang mulai suka menonton video porno. Namun, bagaimana jika si kecil pintar menyembunyikan kebiasaannya nonton video porno dari orang tua?

Psikolog Anak dan Remaja, Firesta Farizal, mengatakan bahwa ciri-ciri anak yang kecanduan video porno tentu berbeda-beda. Namun, secara garis besar, dapat dilihat dari perubahan perilakunya.

“Kalau misalnya kita cukup bisa mengenal anak kita, biasanya kita cukup bisa mengidentifikasi bahwa kayaknya ada perubahan perilaku nih, dan biasanya cukup signifikan. Misalnya, kok dia nggak pernah, nggak bisa ngeletakin hp atau gadgetnya, gitu ya. Atau misalnya kalau kayak kita mau lihat, atau kita misalnya ada di dekat dia, langsung disembunyiin, misalnya,” terang Firesta dalam program e-Life di detikcom.

Selain itu, jika anak tiba-tiba jadi sering mengurung diri di kamar dengan gadgetnya, serta enggan didekati, hal tersebut juga patut diwaspadai.

“Atau banyak sekali waktu di mana anak di kamar aja, gitu ya. Nggak berinteraksi keluar, terus juga cenderungnya nggak terlalu suka kalau misalnya didatengin atau dideketin, gitu ya. Hal-hal seperti itu sih sebetulnya yang butuh diwaspadai,” kata Firesta.

Namun, Firesta juga menyadari bahwa seringkali anak terpapar konten porno karena ketidaksengajaan. Maka, jika memungkinkan orang tua perlu melakukan antisipasi agar tak ‘kecolongan’. Misalnya, dengan memasak restricted mode pada gadget anak, membatasi screen time, dan memastikan bahwa di gadget orang tua juga tidak ada jejak konten dewasa yang bisa diakses anak.

Selain itu, menanamkan edukasi seks sejak dini pada anak juga penting, agar ia bisa memahami tubuhnya sendiri, dan bisa menghormati dan menjaga dirinya sendiri maupun orang lain.

(gah/gah)