
Maraknya Persaingan Smartphone dengan Fitur Kamera 108MP

Jakarta, – Meski pasar low end dan menengah sudah penuh sesak dengan pemain, namun predikat sebagai vendor dengan produk termurah namun dengan spesikasi gahar, sejauh ini masih tetap dipegang oleh Xiaomi.
Pembuat smartphone China Xiaomi dikabarkan sedang mengerjakan smartphone baru dengan kamera 108MP dan itu akan menjadi yang termurah dari perusahaan sejauh ini.
Vendor yang berbasis di Shenzen itu, akan segera memperkenalkan dua model smartphone baru bernama Gaugin dan Gaugin Pro. Model Pro disebut akan memiliki sensor kamera 108MP dan model dasar akan memiliki sensor 64MP.
Dilansir dari laman GSMArena, kedua smartphone dengan harga terjangkau itu, akan diluncurkan di bawah sub-merek Redmi. Meski demikian, perusahaan belum menetapkan tanggal resmi peluncuran.
Fitur kamera dengan mega pixel besar, saat ini menjadi salah satu kekuatan vendor untuk bersaing di pasar. Sebelumnya Xiaomi telah menggebrak pasar dengan Mi 10 yang langsung menyedot animo konsumen.
Namun kini Xiaomi bukan satu-satunya vendor yang menawarkan quad-camera 108MP. Samsung juga menawarkan S20 Ultra dan Note 20 Ultra dengan kamera 108MP. Motorola juga telah meluncurkan Edge+ dengan sensor 108MP.
Saat pasar mulai ramai dengan sensor kamera 108MP, Xiaomi merespon cepat dengan rencana peluncuran Gaugin dan Gaugin Pro. Harga yang dipatok murah untuk kedua smartphone itu, menegaskan Xiaomi ini sejauh ini adalah raja smartphone berharga terjangkau, namun dengan spesifikasi menawan seperti kelas menengah atas.
Di sisi lain, baru-baru ini Xiaomi juga telah mematenkan smartphone baru dengan layar serba bisa seperti Mi Alpha dengan kamera tunggal 108MP.
Dalam hal desain, tampilan utama mengalir di tepi perangkat dan bahkan berputar-putar untuk mencapai panel belakang. Di bagian belakang, ada tampilan kedua yang dimulai hanya beberapa milimeter dari ujung depan.
Tak dapat dipungkiri, sektor kamera sejauh ini masih menjadi nilai jual smartphone, sehingga tidak mengherankan jika vendor terus mengembangkan teknologi, termasuk sensor yang semakin mumpuni. Hal ini sangat mengakomodir pengguna yang hobi traveling.
Itu sebabnya, vendor smartphone terus berusaha untuk mengeksplorasi kamera sebagai nilai jual, termasuk meningkatkan kapasitas mega pixel dan jumlah kamera yang disematkan.
Dalam kajiannya, Counterpoint Research menyimpulkan, sebanyak 50 persen smartphone yang terjual secara global akan memiliki tiga atau lebih sensor kamera pada akhir 2021.
Menurut para pakar industri, peningkatan jumlah kamera merupakan upaya merek untuk membedakan diri dari pesaing dan tetap menjadi yang teratas dalam benak konsumen.
“Ini harus dilihat sebagai perang pemasaran, yang memungkinkan merek memamerkan inovasi untuk fitur yang penting bagi konsumen ponsel pintar akhir-akhir ini,” ujar Navkendar Singh, Direktur Riset-Perangkat dan Ekosistem IDC India & Asia Selatan.
Singh menyebutkan bahwa ketersediaan ukuran sensor dan biaya terjangkau, dapat membuat vendor smartphone leluasa untuk meluncurkan model terbaru dengan titik harga yang terjangkau.
“Pada awal 2020, kita mengharapkan peluncuran smartphone dengan 92MP dan 108MP di pasar. Di luar kemampuan megapiksel tertentu, konsumen normal tidak dapat merasakan perbedaan dalam foto murni dari sudut pandang megapiksel,” tambah Singh.
Faktanya, hanya menambahkan besaran megapiksel, tidak sepenuhnya membuat gambar yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
Ada beberapa faktor lain yang menentukan. Seperti sensor, ukuran bukaan, Image Signal Processor (ISP), algoritma perangkat lunak, AI (Artificial Intelligence), dan lainnya.
Bisa disimpulkan bahwa eksplorasi megapixel yang gencar dilakukan oleh vendor smartphone, sesungguhnya masih sebatas gimik pemasaran.
Meski demikian, kebanyakan konsumen sudah kadung meyakini bahwa semakin besar megapiksel yang ditanam dalam sebuah kamera smartphone, maka kualitas foto yang dihasilkan juga semakin bagus. Persepsi itu telah menjadi mantra yang ampuh bagi vendor smartphone untuk menjaring konsumen.
Menariknya, pertimbangan utama konsumen Indonesia membeli smartphone saat ini juga sudah bergeser. Survei Google yang dipublikasikan pada Mei 2019, menunjukan konsumen ponsel pintar tidak lagi membeli perangkat berdasarkan fitur kamera, melainkan dari sisi performa yang tinggi untuk mobilitas penggunanya.
Menurut kajian Google, 87 persen pembeli ponsel pintar menjadikan kecepatan perangkat sebagai faktor utama dalam membeli smartphone.
Selain itu, sebanyak 83 persen konsumen juga mencari ponsel yang memiliki daya tahan lama. Hal tersebut karena sebagian besar aktivitasnya ditunjang oleh perangkat ponsel pintar.
Pasalnya, penggunaan smartphone di Indonesia bisa mencapai lima jam sehari. Pada jangka waktu tersebut pengguna juga mengabadikan momen dengan mengambil foto ataupun video.
Di luar kecepatan dan daya tahan batere, sebanyak 81 persen konsumen membeli ponsel pintar berdasarkan besar kapasitas memori penyimpanannya. Hanya 71 persen responden yang membeli perangkat berdasarkan fitur kamera.
Maraknya Persaingan Smartphone dengan Fitur Kamera 108MP
