Manfaat Jalan Kaki saat Pagi Nggak Main-main! Sedahsyat Ini Efeknya ke Jantung

Jakarta –
Rutin berolahraga merupakan salah satu bentuk gaya hidup yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Ada beragam manfaat yang bisa didapatkan melalui olahraga, salah satu misalnya meningkatkan kesehatan jantung.
Sayangnya tidak semua orang merasa memiliki cukup waktu untuk bisa rutin berolahraga. Namun, aktivitas sederhana seperti jalan kaki rupanya bisa menjadi salah satu alternatif untuk berolahraga.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Bayushi Eka Putra, SpJP menjelaskan bahwa rutin jalan kaki hingga 10 ribu langkah setiap harinya bermanfaat untuk mengurangi risiko serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Secara penelitian aktivitas olahraga berjalan kaki yang jumlahnya rata-rata di atas 6 ribu, kalau lebih bagus itu di atas 9 ribu-10 ribu langkah dalam sehari. Itu bisa mengurangi angka serangan jantung,” ucap dr Bayushi ketika ditemui detikcom.
dr Bayushi menuturkan bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki dapat membuat metabolisme menjadi lebih lancar. Aktivitas fisik juga berguna untuk mengurangi lemak pada bagian perut yang berpotensi menjadi penyebab kondisi insuline resistance.
“Kalau dibiarkan dapat menjadi masalah sindrom metabolik, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Itu sebenarnya tiga sekawan yang salah satu penyebab utamanya adalah inaktivitas atau tidak bergerak dalam sehari,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr Bayushi juga membahas terkait waktu terbaik untuk melakukan olahraga jalan kaki. Terlebih, ada banyak mitos terkait olahraga yang menyebut bahwa sebaiknya olahraga tidak dilakukan ketika waktu tertentu, misalnya seperti malam hari.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada waktu tertentu yang dikhususkan untuk berolahraga. Namun, menurutnya olahraga jalan kaki di pagi hari memiliki manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan waktu lainnya.
“Nggak ada waktu khusus, biasanya rata-rata paling bagus pagi. Karena memang satu, mungkin jemuran sinar matahari masih dengan pada saat itu juga,” ujar dr Bayushi.
“Kedua kita memang baru fresh, baru berolahraga supaya kita juga alert saat melakukan tikndakan sehari. Tapi secara kronobiologis sejauh yang saya tahu tidak ada faktor khusus apakah pagi atau malam,” sambungnya.