Malaysia Setop AstraZeneca untuk Vaksin Nasional, RI Pastikan Tetap Lanjut

Jakarta –
Baru-baru ini, Malaysia menyetop vaksinasi AstraZeneca untuk program vaksinasi nasional. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang meragukan keamanan dan efektivitas dari vaksin tersebut.
Hal ini lagi-lagi dikaitkan dengan efek samping langka pembekuan darah usai vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, yang terjadi di beberapa negara.
“Ini kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di pusat-pusat khusus pengambilan vaksin,” jelas Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin, dikutip dari Channel News Asia.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan efek samping yang muncul pasca menerima suntikan vaksin Corona AstraZeneca masih mampu ditangani dengan baik. Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada keputusan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut.
“Terkait kemunculan efek negatif dari AstraZeneca, mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan, maka sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk menghentikan vaksinasi ini demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin,” jelas Prof Wiku dalam konferensi pers, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu, pada Senin (26/4/2021) lalu Indonesia baru saja mendapatkan sebanyak 3,8 juta dosis tambahan vaksin AstraZeneca. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi pun menjelaskan bahwa vaksin tersebut sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.
“Sudah proses. Ke seluruh provinsi tapi sekarang kita sedang pastikan kembali mempertimbangkan kecepatan dosis dari tiap provinsi masing-masing,” jelas Nadia saat dihubungi detikcom Rabu (28/4/2021).