Malaysia Hapus Vaksin AstraZeneca, Indonesia Bagaimana?

Jakarta –
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI memastikan proses distribusi 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca tengah berjalan. Disebar ke 34 provinsi dengan masih memperhitungkan laju vaksinasi COVID-19 setiap wilayah.
“Ke seluruh provinsi, tapi sekarang kita sedang pastikan kembali mempertimbangkan kecepatan dosis dari tiap provinsi masing-masing,” demikian konfirmasi dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom Rabu (28/4/2021).
Indonesia tetap melanjutkan vaksinasi AstraZeneca di tengah kekhawatiran efek samping pembekuan darah. Hal ini mengacu pada saran para pakar di ITAGI dan keputusan BPOM soal vaksin AstraZeneca lebih besar manfaatnya dibandingkan risikonya.
Manurut dr Nadia, sejauh ini tak ditemukan efek samping pembekuan darah pasca vaksinasi AstraZeneca di Indonesia. Pernyataan yang sama juga disampaikan Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Hingky Setiawan, kejadian pembekuan darah vaksin AstraZeneca di dunia disebutnya sangat langka.
Namun, ia mewanti-wanti agar masyarakat tetap mewaspadai sejumlah gejala yang timbul pasca vaksinasi AstraZeneca, seperti berikut.
– Pusing tak kunjung membaik usai 2 minggu
– Nyeri dada atau kesulitan bernapas
– Nyeri di tungkai
Malaysia baru-baru ini menyetop vaksinasi AstraZeneca untuk program nasional. Vaksin Corona tersebut lantas hanya diberikan pada warga yang sukarela mendapat jenis vaksin tersebut.
“Ini akan kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di pusat-pusat khusus pengambilan vaksin,” ujarnya sembari menegaskan vaksin AstraZeneca tak ditempatkan di pusat vaksin nasional, dikutip dari Channel News Asia.