Maksimalkan Endurance di Laut Cina Selatan, Pesawat Intai AEW&C KJ-500 Dibekali Kemampuan Air Refueling

Meski sempat dibuat patah hati, lantaran batal mendapatkan radar EL/W-2090 Phalcon dari Israel, rupanya tak menyurutkan langkah Cina untuk mengembangkan beragam varian pesawat intai bergenre AEW&C (Airborne Early Warning & Control). Setelah kabar terbaru yang menyebut pesawat AEW&C untuk pengoperasian dari kapal induk, Xian KJ-600 telah terbang perdana, maka ad kabar baru lagi seputar pesawat AEW&C, dimana pesawat AEW&C milik Cina dikabarkan telah mempunyai kemampuan air refueling.

Baca juga: EL/W-2090 Phalcon – Sistem Radar AEW&C Andalan India, Ternyata Pernah Nyaris Dimiliki Cina

Sebagai pesawat AEW&C, kemampuan isi bahan bakar di udara menjadi begitu penting, utamanya dilakukan guna meningkatkan jarak jelajah dan endurance. Dan mengutip kabar dari defenseworld.net (8/9/2020), terungkap bahwa Cina tengah mengembangkan pesawat AEW&C Kong Jing KJ-500 dengan fitur baru pada bagian atas kokpit, berupa antena probe untuk menerima pengisian bahan bakar di udara. Posisi probe KJ-500 selintas mirip dengan model yang disematkan pada pesawat angkut berat Airbus A400 Atlas.

Fu Qianshao, pengamat penerbangan militer Cina, mengatakan kepada Global Times pada Senin lalu, disebutkan sistem radar yang berbasis teknologi AESA pada KJ-500 lebih unggul dari yang dimiliki oleh Amerika Serikat.

Namun, basis KJ-500 yang menggunakan pesawat angkut pesawat komersial Y-9 buatan Shaanxi Aircraft, menjadi ‘kelemahan’ tersendiri, lantaran radius operasional dan endurance-nya masih tertinggal jika dibandingkan plaform pesawat angkut berat. Sebagai ilustrasi, India menggunakan Ilyushin Il-76 sebagai platform radar AEW&C EL/W-2090 Phalcon dari Israel Aerospace Industries (IAI).

Maksimalkan Endurance di Laut Cina Selatan, Pesawat Intai AEW&C KJ-500 Dibekali Kemampuan Air Refueling

Dari beberapa informasi, KJ-500 telah dikerahkan Beijing ke palagan di Laut Cina Selatan, bahkan pesawat intai dengan radar rotodome ini telah digelar tak jauh dari Pulau Natuna, persisnya KJ-500 ditempatkan di Fiery Cross Reef, yang berjarak kurang lebih 750 km dari Natuna. “Dengan kemampuan air refueling maka KJ-500 nantinya dapat meningkatkan pemantauan Cina atas target udara dan maritim di Laut Cina Selatan,” kata Fu.

Sasaran yang dapat dipindai oleh radar AESA pada KJ-500 mencakup 60 sampai 100 sasaran secara simultan untuk target di udara dan permukaan laut. Jarak jangkau deteksi radarnya disebut-sebut mencapai 470 km dan radarnya adalah hasil pengembangan oleh Nanjing Research Institute of Electronic Technology.

Maksimalkan Endurance di Laut Cina Selatan, Pesawat Intai AEW&C KJ-500 Dibekali Kemampuan Air Refueling

Baca juga: Shaanxi Y-9 – Upaya Cina Tandingi Keperkasaan C-130J Super Hercules

KJ-500 diproduksi oleh Shaanxi Aircraft Corporation dan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2013. Mengandalkan empat mesin turboprop WoJiang WJ-6C, pesawat sekelas C-130 Hercules ini mempunyai jarak jelajah hingga 5.700 km. Sementara kecepatan maksimumnya 550 km per jam dan endurance selama 12 jam. Sejauh ini AU Cina telah mengoperasikan setidaknya 17 unit KJ-500. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Maksimalkan Endurance di Laut Cina Selatan, Pesawat Intai AEW&C KJ-500 Dibekali Kemampuan Air Refueling