Makin Sering Dicuci, Masker Kain Makin Tak Efektif! Begini Penjelasannya

Jakarta –
Seiring membaiknya pandemi COVID-19 RI, masyarakat tetap ditegaskan untuk menaati protokol kesehatan. Salah satunya, dengan mengenakan masker. Dokter mengingatkan, rupanya tak selalu masker kain aman digunakan berkali-kali meski sudah dicuci. Mengapa demikian?
Tak sedikit yang memilih menggunakan masker kain dibanding masker medis. Selain lebih hemat lantaran bisa dicuci dan dipakai ulang, masker kain kerap digunakan untuk mendobel masker medis sebagai langkah perlindungan optimal, terutama dari paparan varian Delta.
Namun Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR, menjelaskan efektivitas proteksi masker kain bisa berkurang jika sudah dicuci berkali-kali. Sebab, pori-pori masker kain dapat melebar jika dicuci berkali-kali, terlebih jika dicuci dengan cara digosok.
“Ada beberapa masker kain bisa dicuci ulang dipakai kembali. Apakah dengan dicuci ulang daya filtrasi berkurang? Memang menurut riset, masker masker yang bisa dicuci ulang biasanya memang kalau dicuci akan menurunkan daya filtrasi karena pori-porinya biasanya lebih mengembang,” terangnya dalam diskusi daring, Jumat (15/10/2021).
“Semakin sering dicuci, pori-porinya akan semakin mengembang melebar sehingga filtrasi menurun. Sebenarnya walaupun masker kain, disarankan setelah dicuci beberapa kali sebaiknya ganti yang baru,” sambungnya.
dr Agus menyarankan, pun masyarakat ingin mencuci masker kain untuk digunakan kembali, cucilah dengan cara dry wash. Kurangi menyikat permukaan masker sehingga pori-porinya tidak terganggu.
Sedangkan jenis masker medis sama sekali tidak boleh dicuci ulang. Sebab jika dicuci, sudah pasti rusak dan tidak bisa digunakan kembali untuk perlindungan.
“Kalau anda pakai model cuci, pakai yang dry wash dengan pengeringan itu tidak perlu disikat membuat pori-porinya terganggu. Kalau model masker bedah, KN95 itu nggak boleh dicuci ulang. Kalau dicuci ulang pasti rusak,” pungkas dr Agus.