Luhut yang Sepenuhnya Memback-Up Starlink

– Tak dapat dipungkiri Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan (LBP), menjadi sosok sentral di balik kehadiran Starlink di Indonesia.

Berkat dukungannya, raksasa satelit internet itu, dapat mengantongi izin beroperasi untuk segmen retail pada akhir Mei 2024.

Gelaran World Water Forum (18 – 25 Mei 2024) di Bali yang dihadiri langsung oleh Elon Musk, pemilik Starlink, menandai kiprah Starlink di Indonesia.

Untuk diketahui, sejatinya Starlink telah mengurus perizinan untuk pasar retail sejak 2021. Namun pihak Kominfo meminta sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

Kominfo menegaskan, kerjasama ini dapat berlangsung apabila Starlink mematuhi regulasi akses internet yang berlaku di Indonesia.

Menurut Kominfo, sebagai Penyelenggara Jaringan, Starlink wajib memenuhi sejumlah kewajiban. Seperti menggunakan Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang telah memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dan tersertifikasi badan yang berwenang.

Kemudian secara teknis harus mengikuti ketentuan teknis dalam Rencana Dasar Teknis (Fundamental Technical Plan) Telekomunikasi Nasional.

Baca Juga: Perbandingan Tarif Starlink dan Layanan Internet Lokal, Ini yang Murah 

Sesuai aturan modern lisencing, seperti halnya operator selular, Starlink juga wajib memenuhi kewajiban pembayaran biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi atau BHP Tel sebesar 0,5% dan BHP USO (universal service obligation) sebesar 1,25% dari pendapatan kotor.

Starlink juga wajib membangun NOC (Network Operation Center) dan kantor di Indonesia.

Merasa terganjal dengan kebijakan Kominfo, perusahaan yang berkantor pusat di Dubai, UEA itu, langsung melobi LBP.

Hasilnya, LBP menilai perizinan layanan internet satelit milik miliarder Elon Musk, Starlink, seharusnya berjalan mulus dan tidak ada masalah.

Dukungan Luhut terhadap perlunya Starlink hadir di Indonesia, secara terbuka disampaikan saat dirinya menghadiri peresmian EdgeConnex Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Ia mengaku proses perizinan Starlink tengah dikaji oleh pemerintah.

“Ya sedang kita proses semua mestinya tidak ada masalah,” kata LBP.

Sejak pernyataan tersebut LBP itu, proses perizinan Starlink nyaris dikebut. Kominfo akhirnya menilai Starlink telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.

Sebagai Penyelenggara Jasa Internet (PJI), Starlink mengantongi Hak Labuh Satelit dan Izin Surat Radio Angkasa dengan masa berlaku setahun dengan enam jenis perangkat yang telah disertifikasi, termasuk antena gateway, router, dan antena user terminal, untuk beroperasi di Indonesia.

Selain itu, Starlink sudah mendapat Surat Keterangan Laik Operasi untuk penyelenggaraan jaringan tertutup melalui VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet, serta izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup media VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet.

Luhut meyakini bahwa masuknya Starlink ke Indonesia bakal menciptakan pasar yang bersaing bebas. Dia membantah bahwa layanan internet milik Bos Tesla itu berisiko memonopoli pasar penyedia layanan internet di Indonesia.

“Starlink masuk jadi tidak ada yang monopoli lagi, semua bersaing bebas. Selama ini kan sudah ada yang mengungguli beberapa puluh tahun,” ujar Luhut (20/5/2024).

Luhut berharap kehadiran Starlink di Indonesia dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil.

Ia menambahkan, dengan adanya Starlink, tenaga kesehatan di daerah terpencil akan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan dokter spesialis di kota besar.

Baca Juga: Kominfo Ungkap Rahasia Perizinan Starlink, Sempat Tolak Buat PT di Indonesia

Terima kasih telah membaca artikel

Luhut yang Sepenuhnya Memback-Up Starlink