LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar

Salah satu Landing Ship Tank (LST) produksi Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch class) dari arsenal Satuan Kapal Amfibi TNI AL, pagi ini diwartakan mengalami insiden kebabaran di Perairan Selayar dekat Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca juga: Frosch Class – Tulang Punggung Armada Landing Ship Tank TNI AL

KRI Teluk Hading 538 terbakar di laut tepatnya 11 nautical mile dari Pulau Selayar dan 7 nautical mile dari Tanjung Salassa, Bulukumba. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, seluruh awak dapat dievakuasi. “Alhamdulillah seluruh kru kapal selamat, tidak ada korban, sementara dilaksanakan proses evakuasi seluruh kru kapal dibawa ke Makassar,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta dalam konferensi pers di Mako Lantamal VI, Jalan Yos Sudarso, Makassar, Sabtu (3/6/2023).

Wira mengungkapkan, proses evakuasi dan penyelamatan kru tidak berlangsung lama, atau hanya sekitar 30 menit. Hal ini karena ada beberapa kapal yang melintas dan langsung memberikan pertolongan. “Bapak pimpinan TNI juga mengucapkan terimakasih kepada TB Safa kemudian NV Golden S, LV Green yang membantu penyelamatan tersebut,” paparnya.

LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar

KRI Teluk Hading 538 adalah produksi tahun 1978 dari galangan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur. Kemudian diakuisisi TNI AL pada tahun 1994, bersama dengan korvet Parchim dan penyapu ranjau kelas Kondor yang juga diborong TNI AL, pada masa pemerintahan Soeharto.

Frosch class pada dasarnya terdiri dari dua tipe, yaitu Frosch-I dan Frosch-II. Yang membedakan diantara kedua tipe adalah, pada Frosch-II terdapat crane 2Hy SWK8 pada sisi haluan, crane ini dapat mengangkat barang hingga 8 ton. Sebaliknya pada Frosch-I tidak terdapat crane. Yang termasuk Frosch-II adalah KRI Teluk Cirebon 543 dan KRI Teluk Sabang 544. Dari segi bobot kosong, keduanya sedikit berbeda, Frosch-I bobot normalnya 1.744 ton, sementara Frosch-II bobot normalnya 1.530 ton.

Bila dirunut dari spesifikasinya, Frosch class dengan bobot penuh (full) 1.900 ton adalah LST tipe medium (menengah). LST ini punya dimensi 90,70 x 11,12 x 3,4 meter. Ditenagai dua mesin diesel dengan dua shafts yang menghasilkan tenaga 12.000 bhp. Jangkauan berlayarnya bisa mencapai 2.450 km.

Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi dan Alami Kebocoran, LST KRI Teluk Jakarta 541 Tenggelam di Perairan Pulau Kangean

Meski ukurannya medium, Frosch class dapat membawa 11 tank amfibi atau muatan kargo seberat 400 – 600 ton. Untuk membawa pasukan pendarat, kapal dengan jumlah awak 42 orang ini diperkirakan bisa dimuati maksimum 1 kompi marinir.

Frosch class dikenal sebagai salah satu LST di dunia yang punya kecepatan tinggi, yaitu 18 knot dan maksmium 19 knot. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar