LIPI Uji Klinis Obat Herbal Corona pada Pasien COVID-19 di Wisma Atlet

Jakarta

LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bersama para ahli dari, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, melakukan penelitian kandidat obat imunomodulator suplemen herbal Indonesia untuk virus Corona.

Imunomodulator sendiri merupakan obat yang digunakan untuk memperbaiki atau meningkat sistem imunitas tubuh.

Penelitian suplemen herbal yang dilakukan disebut sudah memasuki tahap akhir uji klinis. Tim peneliti telah merekrut subjek penelitian dari 90 partisipan, 72 subjek di antaranya telah selesai melakukan uji klinis kandidat imunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien COVID-19.

Studi ini menguji dua produk herbal asal Indonesia yakni, jamur cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. Kombinasi herbal ini pun sudah memiliki prototype dan data awal serta sudah memiliki izin edar dari BPOM.

“Seluruh tim peneliti memohon dukungan dari seluruh masyarakat agar uji klinis ini mendapatkan hasil yang menggembirakan sehingga dapat memberikan sumbangsih signifikan untuk penanggulangan pandemi,” tulis LIPI dalam akun Instagram seperti yang dilihat detikcom, Jumat (7/8/2020).

Lihat sumber gambar di Instagram

Masteria Yunolvisa Putra, dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Imunomodulator dari Herbal untuk Penanganan COVID-19 menjelaskan, metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian. ⁣⁣

Dua produk uji yakni cordyceps militaris dan kombinasi herbal akan dibandingkan dengan plasebo. Obat ini akan diberikan kepada 90 partisipan, sehingga terdapat 30 subjek uji untuk setiap kelompok obat

Baik partisipan maupun peneliti tidak mengetahui obat yang akan didapatkan karena menggunakan sistem blinding yang tersamar ganda. Sistem blinding akan dibuka setelah seluruh uji klinis pada seluruh partisipan selesai.

Direncanakan pada tanggal 16 Agustus, sistem blinding ini dibuka untuk mengetahui data pasien untuk dilakukan analisis.


Terima kasih telah membaca artikel

LIPI Uji Klinis Obat Herbal Corona pada Pasien COVID-19 di Wisma Atlet