Lewis Hamilton Ngaku Alami Long COVID, Ini Pesan Dirjen WHO

Jakarta

Pembalap F1 asal Inggris, Lewis Hamilton, mengaku kesulitan bertanding karena mengalami gejala-gejala sisa usai terinfeksi COVID-19 atau sering disebut long COVID. Hamilton mengeluh pusing dan lelah usai mendapat juara ketiga di balapan Hungarian Grand Prix pada Minggu (2/8/2021).

“Rasanya penglihatan terasa kabur saat berada di podium… Saya belum pernah membicarakan masalah ini sebelumnya pada siapa-siapa, tapi efeknya masih terasa,” kata Hamilton seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (4/8/2021).

Hamilton diketahui terinfeksi COVID-19 pada bulan Desember 2020 lalu. Sejak saat itu Hamilton selalu merasa mudah lelah dan harus berjuang ekstra keras.

“Saya ingat waktu terinfeksi, latihan rasanya langsung berubah setelah itu. Tingkat kelelahan yang Anda rasakan benar-benar berbeda,” lanjut Hamilton.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengomentari fenomena long COVID yang dialami oleh Hamilton dan sebagian penyintas lain. Hingga saat ini, peneliti dikatakan masih berusaha mencari terapi yang bisa digunakan untuk mengatasinya.

“Saya turut menyesal mendengar Anda, @LewisHamilton, kemungkinan mengalami kondisi pasca-COVID. Kami masih mempelajari segala hal tentang “long COVID” ini dan berusaha membantu mereka yang terdampak,” ungkap Tedros lewat akun Twitternya.


Terima kasih telah membaca artikel

Lewis Hamilton Ngaku Alami Long COVID, Ini Pesan Dirjen WHO