Jakarta –

Lewis Capaldi baru-baru ini menceritakan perjuangannya melawan gangguan kecemasan dan sindrom tourette yang diidapnya. Ia juga menjelaskan album kedua lagunya membicarakan lebih banyak tentang kondisinya.

“Saya pikir di album ini khususnya saya berbicara lebih banyak tentang kesehatan mental saya, yang telah terpukul selama beberapa waktu terakhir,” kata pemain berusia 26 tahun itu, dikutip dari People.

“Masalah kesehatan mental saya adalah gejala langsung dari pekerjaan saya,” ucapnya lagi.

Capaldi mengatakan saat ini ia mampu mengelola kesehatan mental dengan lebih baik. Namun, ia mengaku masih kesulitan setiap kali dia melakukan tur.

“Saya dalam keadaan yang buruk di mana saya hanya mengalami serangan panik setiap hari di atas panggung dan saya hanya malu,” jelasnya.

“Aku masih belum cukup sampai di sana, tetapi menarik bahwa hal yang kamu sukai dan selalu ingin kamu lakukan ini menjadi sesuatu yang membuatmu tertekan, tapi begitulah dunia modern,” katanya lagi.

Tak hanya itu, Lewis juga mengatakan apabila nantinya ia membuat album lagu lain dan berefek pada kesehatannya, ia akan memutuskan untuk menjauh dari kariernya.

“Saat ini saya berada pada titik di mana saya dapat menyeimbangkan kesehatan mental saya dan perasaan saya secara umum…pertukarannya sepadan,” katanya.

“Saya akan mengambil beberapa serangan panik dan Tourette saya dan hal-hal lain untuk apa yang terjadi, tetapi jika sampai pada titik di mana hal-hal menjadi lebih buruk secara mental dan saya berhenti menjaga diri saya sendiri dalam hal itu, saya pikir itu akan menjadi titik di mana Saya akan seperti, ‘Saya tidak akan melakukan ini lagi,” imbuhnya.

Penyanyi-penulis lagu Skotlandia itu pertama kali membagikan diagnosis penyakitnya pada tahun lalu, setelah menyadari bahunya sering berkedut. Dia mengatakan dalam sesi Instagram Live bulan September bahwa kondisi tersebut terjadi setiap saat.

Sindrom Tourette adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gerakan atau suara otot yang cepat, berulang, dan tidak disengaja. Tics biasanya mulai bermanifestasi antara usia 2 dan 15 tahun, dan laki-laki tiga sampai empat kali lebih mungkin mengalami gangguan tersebut daripada wanita.