Lee Sun Kyun Meninggal, Psikolog Beri ‘Warning’ Ciri Orang Ingin Akhiri Hidup

Daftar Isi
Jakarta –
*CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454.*
Aktor kondang Korea Selatan, Lee Sun Kyun baru-baru ini ditemukan meninggal dunia di dalam mobil, pagi hari, sekitar pukul 10:30 waktu setempat, Rabu (27/12/2023)
Kronologi kematian Lee Sun Kyun bermula saat petugas Kepolisian Seongbuk Seoul menerima panggilan darurat dari seorang perempuan yang mengatakan suaminya meninggalkan rumah setelah menulis surat wasiat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melakukan pencarian, kepolisian menemukan seorang pria tak sadarkan diri di dalam mobil yang diparkir di Taman Waryong, Seoul. Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa pria tersebut adalah Lee Sun Kyun dengan menyatakan, “Identitasnya telah dikonfirmasi.”
Polisi juga menemukan bukti adanya briket arang yang menyala di dalam mobil Lee sehingga kematiannya diduga karena bunuh diri. Pemeran drama seri Pasta itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Lee Sun Kyun meninggal dunia di usia 48 tahun.
Terlepas dari kasus tersebut, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mencatat tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OCED) selama hampir 20 tahun. Tercatat 25,2 kematian per 100.000 orang pada tahun 2022, lebih dari dua kali lipat rata-rata OECD yaitu 10,6 kematian per 100.000 orang, menurut data organisasi tersebut.
Dikutip dari laman Asia News Network, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, hampir 40.000 warga melakukan bunuh diri selama tiga tahun terakhir, dan angka bunuh diri meningkat di kalangan generasi muda.
Seperti apa tanda-tandanya?
Psikolog klinis Veronica Adesla beberapa waktu lalu menjelaskan, orang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri terkadang menunjukkan perilaku tertentu, tetapi tak disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Penyebab utama dari seseorang yang melakukan bunuh diri adalah mayor depresi.
Orang yang mengalami depresi biasanya memperlihatkan gejala, seperti menarik diri dari lingkungan, mendadak menjadi pendiam, menjauhi orang lain, dan sebagainya.
“Biasanya dia ikut aktif banyak kegiatan sekarang kalau misalnya selesai aktivitas langsung ke rumah, diajak main nggak mau, diajak olahraga yang biasanya mau, taunya nggak,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, (13/10/2023).
Veronica juga menyebut orang yang mengalami depresi biasanya memiliki tanda-tanda yang terlihat dari media sosial. Misalnya, di media sosial, seseorang tersebut menuliskan kata-kata sedih, putus harapan, ataupun mengucapkan kata-kata perpisahan. Orang-orang seperti ini menurutnya harus dijangkau. Sebab, orang dengan depresi jika dibiarkan sendirian dapat memperburuk kondisinya.
“Terutama bagi orang-orang yang bisa cek sosial media dan melihat seperti itu, lebih baik kita datangi untuk kita tanya, are you okay, kamu oke nggak? Butuh cerita nggak? Kita keluar yuk? Atau datang ke tempat dia justru kayak eh kita ke tempat kamu ya, makan bareng yuk, jadi diajak untuk tidak melulu sendirian,” imbuhnya lagi.
“Orang di dalam kondisi depresi, itu harus ngepush dirinya sendiri keluar, ngepush dirinya sendiri untuk tetap beraktivitas, harus ngepush dirinya sendiri untuk berkontak dengan orang lain,” ucapnya.