Jakarta –

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan jumlah pemudik pada lebaran tahun ini diprediksi akan mencapai 193,6 juta orang. Jumlah tersebut berarti mencakup 71,7 persen jumlah penduduk di Indonesia.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, menuturkan saat ini pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga kesiapan sektor kesehatan selama mudik lebaran. Salah satunya dengan mempersiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

“Pesertanya diperkirakan sebanyak 193,6 juta orang yang akan mudik bareng. Diperkirakan puncaknya H-2 atau Senin 8 April,” ucap dr Azhar ketika ditemui awak media di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).

“Sekitar 26,6 juta orang yang akan melewati masa puncak saat mudik ke kampung halaman,” sambungnya.

Tidak hanya mempersiapkan fasilitas kesehatan, Kemenkes juga akan menambah posko-posko kesehatan di jalur-jalur mudik di seluruh Indonesia. Posko-posko tersebut dapat ditemukan di rest area hingga jalur non-tol.

Beberapa wilayah yang menjadi lokasi pemantauan adalah lintas utara Jawa, lintas selatan Jawa sampai Bali, lintas Sumatera, lintas Kalimantan, dan lintas Sulawesi.

“Kemenkes telah menetapkan 15.705 fasilitas kesehatan di 38 provinsi. Terdiri dari 10.147 puskesmas, 3.186 rumah sakit, 352 public safety center (PSC), 51 balai kekarantinaan kesehatan (BKK), dan 1.569 pos pelayanan kesehatan,” ungkap dr Azhar.

Azhar menuturkan pelayanan kesehatan akan tetap beroperasi selama mudik lebaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah sektor kesehatan yang mungkin terjadi selama perjalanan mudik.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir apabila mengalami masalah kesehatan selama perjalanan.

“Pada liburan ini tetap beroperasi seperti biasa. Jadi kami dari jajaran kesehatan tidak libur, hanya mungkin ada beberapa pegawai yang tidak fungsional kami izinkan untuk cuti, tapi selebihnya yang fungsional tetap buka semua,” tandas dr Azhar.