Laporan Ekslusif: 67% WNI Minat Kerja di Luar Negeri

– Terlepas dari tantangan secara global seperti ketegangan geopolitik, kekhawatiran ekonomi yang meluas, serta tren mobilitas yang sedang berkembang, impian untuk pindah kerja ke luar negeri tetap menginspirasi banyak pencari kerja di seluruh dunia.

Melalui laporan eksklusif berjudul “Decoding Global Talent 2024: Tren Mobilitas Pekerja” yang dirilis oleh Jobstreet by SEEK bekerja sama dengan Boston Consulting Group, The Network, dan The Stepstone Group, mengungkap preferensi lokasi dan bagaimana orang-orang di seluruh dunia ingin bekerja, termasuk bagi para pekerja profesional di Indonesia.

Baca juga: Dukung pertumbuhan UMKM, JobStreet by SEEK dilengkapi fitur E-Wallet dan QRIS

Wisnu Dharmawan, Sales Director – Indonesia, Jobstreet by SEEK mengatakan, Survei global yang mencakup 188 negara ini mewawancarai lebih dari 150,000 responden, termasuk 19,154 tenaga kerja Indonesia yang memberikan wawasan lokal mengenai lanskap ketenagakerjaan saat ini.

“Berdasarkan survei tersebut, ditemukan bahwa 67% masyarakat Indonesia pada tahun 2023 memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja di luar negeri, setara dengan rata-rata kawasan Asia Tenggara yang mencapai 68%,” ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun angka ini menurun dari tingkat sebelum pandemi COVID-19 sebesar 82% pada tahun 2018, minat untuk bekerja di luar negeri tetap tinggi.

Selain itu, laporan eksklusif ini mengungkapkan bahwa para profesional di bidang digitalisasi, data science, dan AI paling bersedia untuk pindah ke luar negeri untuk bekerja (81%).

Tren ini diikuti oleh para profesional di bidang lainnya seperti Teknik (77%), Profesi Kreatif dan Riset (76%), dan Teknologi Informasi (75%).

Namun, para profesional di bidang pelayanan sosial dan admin menunjukkan minat yang lebih rendah untuk pindah ke luar negeri, karena sifat pekerjaan mereka yang lebih terlokalisasi.

Di sisi lain, minat masyarakat Indonesia untuk melakukan pekerjaan internasional jarak jauh atau hybrid telah meningkat secara signifikan, dari 55% pada tahun 2020 menjadi 71% pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan sebesar 16%.

“Berbeda dengan tren global di mana individu muda lebih bersedia untuk bekerja di luar negeri, masyarakat Indonesia diberbagai tahap kehidupan dan usia menunjukkan minat yang sama dalam relokasi internasional,” ujarnya.

Dari 67% masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, 32% diantaranya memilih Jepang sebagai negara tujuan utama untuk bekerja, diikuti oleh negara maju lainnya seperti Australia, Singapura, dan Jerman.

“Oleh karena itu, penting bagi kami untuk terus berkomitmen membantu perusahaan dalam memahami motivasi para pekerja ketika memilih negara atau perusahaan asing, termasuk melalui peluncuran laporan eksklusif ini,” kata Wisnu.

Sebanyak 29% responden menyatakan preferensi untuk bekerja di luar negeri dalam jangka menengah dan berniat untuk kembali ke Indonesia setelah lebih dari 3 tahun.

Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan para profesional di kawasan Asia Tenggara (25%) dan global (21%).

Namun, terdapat juga kelompok yang berencana tinggal di luar negeri untuk jangka panjang (20%) serta mereka yang belum bisa menentukan (23%).

Hal ini menjadi tantangan bagi retensi talenta dan pengembangan ekonomi dalam negeri.

Haikal Siregar, Managing Director, Boston Consulting Group Indonesia mengatakan secara keseluruhan, orang-orang memilih negara untuk kesempatan kerja dan kualitas hidup, dan lebih menyukai pemberi kerja yang menawarkan dukungan dan keuntungan lebih – seperti kualitas hidup dan pendapatan yang lebih baik.

“Untuk mempersiapkan diri menghadapi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja, perusahaan dapat mempraktikkan perencanaan tenaga kerja yang lebih strategis mengikuti preferensi para pencari kerja global untuk pasar Indonesia,” tutup Haikal.

Baca juga: Cari Kerja Pakai AI Dari Jobstreet

Terima kasih telah membaca artikel

Laporan Ekslusif: 67% WNI Minat Kerja di Luar Negeri