
Kursus Tersenyum Laris di Jepang, Kelamaan Pakai Masker Jadi Lupa Caranya

Jakarta –
Setelah tiga tahun lamanya, pemerintah Jepang resmi mencabut aturan wajib masker pada Maret lalu. Namun ternyata, pandemi COVID-19 membuat banyak orang-orang yang lupa cara tersenyum.
Atas dasar tersebut, penyiar radio Keiko Kawano mendirikan pendidikan Egaoiku (pendidikan senyum). Kawano menekankan pentingnya egao, yang berarti ‘wajah tersenyum’ dalam bahasa Jepang, dan hasil positif, baik dalam pola pikir maupun penampilan.
“Bahkan jika Anda tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia, tapi Anda tak memiliki ekspresi, itu (rasa bahagia) tak akan sampai ke orang lain,” ujar Kawano, dikutip dari Japan Times, Selasa (16/5/2023).
Salah satu peserta latihan ini adalah Kyoko Miyamoto (74), ia mengaku kesulitan untuk menciptakan senyum yang diinginkan. Sehingga, ia dihantui rasa takut dan malu ketika melepas masker.
“Saya pikir ada beberapa ketakutan dan rasa malu dengan gerakan untuk melepas masker,” kata Miyamoto setelah latihan.
Teman-teman sekelasnya mengangguk setuju. Tapi tetap saja, mereka bekerja keras untuk kelas 45 menit, melenturkan otot pipi, mulut, dan bahkan leher mereka dengan cara baru bersama.
“Saya pikir ada beberapa ketakutan dan rasa malu dengan gerakan untuk melepas masker,” kata Miyamoto setelah latihan.
“Ditambah lagi, orang-orang telah memakai masker begitu lama sehingga mereka bahkan mungkin lupa seperti apa wajah teman-teman mereka, dan terkadang ketika Anda melihat seseorang dan mereka melepas topeng mereka setelah beberapa saat, bagian bawahnya sangat tidak terduga,” lanjutnya.
Kursus Tersenyum Laris di Jepang, Kelamaan Pakai Masker Jadi Lupa Caranya
