
Krisdayanti Pertanyakan Vaksin Merah Putih, Bakal Dapat Pengakuan WHO Nggak?

Jakarta –
Uji klinis vaksin Merah Putih disebut bakal dimulai pada akhir Januari 2022, dengan izin penggunaan darurat (EUA) diprediksi bakal keluar pada Juni atau Juli 2022. Anggota Komisi IX, Krisdayanti, mempertanyakan bisakah vaksin buatan dalam negeri tersebut bisa diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Kami juga menginginkan orang yang divaksinasi oleh vaksin dalam negeri itu punya pride. Ini apakah vaksinasi yang dihasilkan oleh anak-anak bangsa ini bisa mendapatkan jalan untuk pengakuan dari Badan Kesehatan Dunia?” ujarnya kepada Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam Raker Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI, Selasa (14/12/2021).
“Apakah alat untuk mendapatkan verifikasi itu bisa kami dapatkan? Bagaimana tata caranya, seberapa lama juga mereka mendapatkan atau memerlukan waktu untuk verifikasi tersebut? Jangan sampai yang sudah di-booster vaksin dalam negeri ini nggak boleh entri ke negara-negara tertentu. Ini juga suatu kekhawatiran,” sambungnya.
Sampai mana perkembangan vaksin Merah Putih?
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, berharap uji klinis vaksin Merah Putih bisa dimulai akhir Januari 2022.
Ia memperkirakan, izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Merah Putih yang salah satunya digarap oleh Bio Farma dikeluarkan pada Juni atau Juli 2022.
“Vaksin Merah Putih yang diteliti oleh Unair bersama dengan PT Biotis, kemudian adalah vaksin kerja sama Bio Farma bersama dengan Baylor itu juga dalam kurun waktu (timing) yang hampir sama,” terangnya.
“Kira-kira EUA akan bisa diberikan sekitar Juli atau Juli 2022. Sehingga produksinya sekitar semester kedua dari 2022,” pungkas Penny.
(vyp/up)
Krisdayanti Pertanyakan Vaksin Merah Putih, Bakal Dapat Pengakuan WHO Nggak?
