Kondisi Terkini Pria AS Penerima Ginjal Babi: Sudah Membaik, Dibolehkan Pulang

Daftar Isi

Jakarta

Pasien pertama di AS yang menerima transplantasi ginjal dari babi diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Rabu (3/4/2024). Kondisi pria bernama Richard Slayman itu membaik hanya dua minggu setelah operasi tersebut.

Berdasarkan hasil pantauan tim medis, ginjal babi hasil rekayasa genetik yang diterima pria 62 tahun itu berfungsi memproduksi urine. Selain itu, ginjal dapat membuang produk limbah dari darah, menyeimbangkan cairan tubuh, dan menjalankan fungsi penting lainnya.

“Momen ini (meninggalkan rumah sakit) adalah momen yang saya harap akan terjadi selama bertahun-tahun,” kata Slayman dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang itu menjadi kenyataan,” sambungnya yang dikutip dari Straits Times.

Selama dirawat di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, Slayman mendapat perawatan yang luar biasa. Dia berterima kasih kepada para dokter dan perawatnya, termasuk pasien ginjal yang sedang menunggu organ.


ADVERTISEMENT

“Hari ini menandai awal yang baru bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi mereka,” kata Slayman.

Sempat Alami Tanda Penolakan Organ

Direktur medis untuk transplantasi ginjal di Mass General, Dr Leonardo Riella, mengatakan Slayman sempat menunjukkan tanda-tanda penolakan organ pada hari ke-8 setelah operasi.

Penolakan tersebut merupakan jenis yang disebut penolakan seluler. Itu adalah bentuk paling umum dari penyakit akut penolakan organ.

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, terutama pada tahun pertama setelah transplantasi organ. Sekitar 25 persen penerima organ mengalami penolakan seluler dalam tiga bulan pertama.

Dr Riella mengatakan penolakan ini bukanlah hal yang tidak terduga, meski Slayman mengalaminya lebih cepat dari biasanya. Namun, dokter berhasil membalikkan penolakan tersebut dengan steroid dan obat lain yang digunakan untuk mengurangi reaksi kekebalan.

“Itu seperti roller coaster (selama) minggu pertama,” kata Dr Riella.

“Yang meyakinkan, Slayman menanggapi pengobatan seperti pasien yang menerima organ dari donor manusia,” sambungnya.

Slayman mengonsumsi beberapa obat imunosupresif dan terus diawasi secara ketat melalui tes darah dan urine tiga kali seminggu. Dokter juga mengunjunginya dua kali seminggu.

Pasca operasi ini, dokter tidak ingin langsung kembali bekerja, di departemen transportasi negara bagian, setidaknya selama enam minggu. Slayman harus mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi karena obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuhnya.

“Pada akhirnya, kami ingin pasien kembali melakukan hal-hal yang mereka sukai, untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Kami ingin menghindari pembatasan,” tuturnya.

Pada tanggal 3 April, Dr Riella mengatakan Slayman jelas sudah siap untuk pulang. Awalnya, Slayman sangat khawatir dan cemas dengan apa yang akan terjadi.

“Tetapi ketika kami menemuinya pada jam 7 pagi ini, Anda dapat melihat senyum lebar di wajahnya dan dia sedang membuat rencana,” pungkasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Kondisi Terkini Pria AS Penerima Ginjal Babi: Sudah Membaik, Dibolehkan Pulang