Kondisi Napi AS saat Ditemukan Tewas Dipenuhi Serangga: Dehidrasi-Kurang Nutrisi

Jakarta

LaShawn Thompson, seorang narapidana di Atlanta, Amerika Serikat, heboh disebut tewas dimakan kutu kasur ‘hidup-hidup’. Pria berusia 35 tahun ini ditempatkan di sayap psikiatri Penjara Fulton County setelah penangkapan pada bulan Juni atas tuduhan pelanggaran ringan di Atlanta.

Tiga bulan kemudian, ia ditemukan tewas di dalam selnya dalam keadaan dehidrasi, kurang nutrisi, dan tubuhnya dipenuhi serangga luar dalam.

Sebelumnya, jenazah Thompson sudah diautopsi. Laporan medis tidak menyebutkan bahwa adanya infestasi kutu busuk yang parah di selnya. Namun, mantan kepala pemeriksa medis di Washington, DC, Dr Roger Mitchell Jr, kembali melakukan autopsi independen. Terkuak fakta bahwa Thompson meninggal karena penyakit skizofrenia yang tidak ditangani dengan baik.


Dikutip dari Mayo Clinic, skizofrenia dapat mengakibatkan beberapa kombinasi dari halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur yang merusak fungsi sehari-hari dan dapat melumpuhkan.

Jika tidak ditangani dengan baik, skizofrenia dapat mengakibatkan masalah parah yang mempengaruhi hidup, seperti bunuh diri, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan.

“Penyebab kematian harus dicantumkan sebagai komplikasi akibat kelalaian parah dengan penyebab yang berkontribusi dinyatakan sebagai skizofrenia dekompensasi yang tidak diobati,” hasil autopsi menuliskan, dikutip dari USA Today, Rabu (24/5/2023).

Ben Crump, pengacara dari keluarga Thompson, menghubungkan kematian Thompson dengan kelambanan, kekejaman, dan ketidakmanusiawian dari staf penjara.

“Tidak dapat diduga bahwa tidak ada seorang pun yang bekerja di fasilitas ini yang mau membantu LaShawn karena dia perlahan meninggal selama tiga bulan dalam pengawasan mereka,” kata Crump.

Buntut dari kasus ini, kepala Penjara Fulton County, Sheriff Labat, memecat anggota staf administrasinya dan mulai meninjau opsi hukum untuk mengubah penyedia layanan kesehatan. Ia juga tak memungkiri kondisi penjara yang tak layak.

Penjara Fulton County sebenarnya dirancang untuk menampung 1.125 narapidana. Namun, setelah tahun 1989 penjara ini penuh sesak selama beberapa dekade. Selama pandemi COVID-19, tingkat hunian telah melewati 3.000 narapidana.

Jumlah narapidana yang melebihi batas maksimum dan staf penjara yang lalai menjadikan penjara ini memiliki kondisi yang tak layak. Mulai dari lantai yang tertutup sebagian karena pipa jebol dan toilet meluap, hingga air kotor dan kotoran manusia di lantai beton.

Selain itu, 54 persen narapidana Fulton memiliki masalah kesehatan mental, tetapi penjara saat ini tidak siap untuk menangani mereka. Satu unit untuk narapidana gangguan jiwa secara fisik sama dengan unit biasa.

Terima kasih telah membaca artikel

Kondisi Napi AS saat Ditemukan Tewas Dipenuhi Serangga: Dehidrasi-Kurang Nutrisi