Shopee Affiliates Program

Komunikasi Dengan Orang Tidur, Emang Bisa?

Pernahkah kamu membayangkan jika kita bisa berkomunikasi dengan orang yang sedang tidur dan bermimpi? Apa yang terjadi saat kita bermimpi? Mengapa otak kita menciptakan skenario dan peristiwa ini di kepala kita? Bagaimana cara memilih apa yang kita ingin atau perlu lihat? Itu adalah pertanyaan tentang mimpi yang masih belum banyak diketahui, tetapi tidak bisakah kita bertanya kepada si pemimpi tentang mimpi mereka saat mimpi itu terjadi?

Komunikasi Dengan Orang Tidur, Emang Bisa?

 

Para peneliti dari Northwestern University mengkaji tentang hal tersebut. Pengamatan ini dilakukan saat subjek mengalami mimpi sadar atau bisa disebut Lucid dream. Mimpi ini merupakan mimpi di mana si pemimpi menyadari bahwa mereka sedang bermimpi dan mengklaim dapat benar-benar mengendalikan mimpi mereka sampai tingkat tertentu. Para peneliti memanfaatkan momen mimpi ini dengan mengajukan pertanyaan kepada pemimpi dan meminta mereka merespons dengan menggunakan gerakan mata atau kontraksi otot.

Para peneliti menemukan bahwa mimpi ternyata dapat mengikuti instruksi sang pemimpi. Sedangkan pemimpi mampu menjawab pertanyaan ya atau tidak, memecahkan persamaan matematika sederhana, dan juga dapat membedakan antara rangsangan sensorik visual dan rangsangan sensorik. 

Baca Juga

 Racun Hewan Bisa Jadi Sumber Daya Obat-Obatan Baru 

 Peneliti Temukan Make Up dari 2.700 Tahun Yang lalu 

 Mengenal Seluk Beluk Virus Nipah: Agen Infeksi, Cara Penularan dan Gejala

Menurut Karen Konkoly, seorang ahli saraf kognitif di Northwestern . Hal ini membantu para peniliti untuk memahami rangsangan eksternal sambil tetap tertidur.

Namun, tampaknya penelitian ini tidak terlalu sukses. Karena dari 158 percobaan komunikasi dua arah selama tidur REM, hanya 18,4% yang menghasilkan respons yang benar. Akan tetapi menurut Ken Paller selaku direktur Program Ilmu Saraf Kognitif Northwestern, mengklaim angka tersebut sudah cukup membuktikan bahwa kita bisa berkomunikasi dengan orang yang memiliki Lucid dream.

Menurut Paller, mereka hanya membutuhkan temuan dari segelintir orang untuk lebih yakin bahwa penelitian tersebut menunjukkan komunikasi dua arah itu mungkin. Para peneliti ini menunjukkan bahwa hal tersebut dapat terjadi pada individu dengan pengalaman minimal dengan Lucid dream. 

Dengan adanya temuan ini mereka berharap agar temuannya dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut tentang mimpi dan aktivitas kognitif lainnya. Misalnya pada latihan memori, terapi untuk mimpi buruk, untuk hal spiritual, dan pemecahan masalah.

Terima kasih telah membaca artikel

Komunikasi Dengan Orang Tidur, Emang Bisa?