Jakarta –

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari mengatakan dalam setiap fase pengembangan vaksin, keamanan selalu menjadi prioritas utama. Ia memaparkan setiap fase uji klinis yang dilakukan, tidak akan dapat maju jika ditemukan ketidakamanan pada proses pengembangan vaksin.

“Keamanan vaksin sudah dinilai dari sejak vaksin itu dirancang dan sebelum diujicobakan kepada manusia. Meski demikian, vaksin merupakan produk biologi sehingga tingkat keamanannya tidak mungkin mencapai 100%,” papar Hindra dalam keterangan tertulis, Minggu (20/12/2020).

Ia menuturkan bisa saja ada ikutan pasca pemberian vaksin seperti keluhan nyeri, perdarahan, atau terjadi pembengkakan. Tapi itu semua merupakan reaksi alamiah dari suatu vaksin.

“Jika memang terkandung bahan yang berbahaya dalam vaksin, hal tersebut pasti sudah diketahui sejak pengembangan vaksin di fase awal. Selain itu, semua hal terkait vaksin sudah diinformasikan secara transparan dan tidak mungkin disembunyikan,” papar Hindra.

Untuk itu, Hindra berharap masyarakat mencari dan mendapatkan informasi tentang vaksin melalui informasi resmi. Sehingga tidak terjadi simpang siur terkait keamanan vaksin.

“Kita jangan sampai malah terbawa oleh arus berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, jadi malah memberikan informasi yang menggelisahkan dan menambah kecemasan. Kegiatan pengamatan keamanan imunisasi ini sudah dilakukan sejak sebelum bakal vaksin diberikan kepada manusia,” pungkasnya.