Kominfo Ungkap Nasib XL Axiata dan Smartfren Jika Merger

JAKARTA, – Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informasi Kementerian Kominfo, Ismail, buka suara terkait rencana merger antara XL Axiata dengan Smartfren.

Menurut dia, pemilik saham kedua perusahaan telekomunikasi itu baru membuat Memorandum of Understanding (MoU) non-binding.

Artinya belum ada kata sepakat untuk melakukan merger, tapi memang ada minat.

“Di suratnya itu disampaikan bahwa ini sudah ada saling pengertian, tapi belum pasti akan terjadi, masih ada hal-hal lain yang mereka negosiasikan,” ujar Ismail di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

TONTON JUGA:
[embedded content]

Ismail mengatakan, aksi Smartfren dengan XL murni aksi korporasi yang bersifat business to business, bukan akibat putusan atau ketentuan regulasi.

Oleh karena itu, Kominfo belum bisa memastikan apakah frekuensi kedua operator akan dikembalikan atau tidak.

Baca juga: Kartu Perdana Khusus Haji dari XL Axiata Cuma Rp345 Ribu Kuota 20GB

“Kita juga belum tahu soal itu. Jadi tentang spektrum masih terlalu dini sekali untuk saya jawab sekarang karena saya juga belum tahu skenario merger seperti apa,” katanya.

Ketika ditanya apakah wacana merger kedua operator ini akan berpengaruh pada lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz pada Juni nanti, mereka akan berjalan sesuai proses.

Kalau nanti pada sebelum lelang kemudian terjadi merger secara formal, Kominfo akan melakukan penyesuaian. Namun untuk saat ini mereka akan menjalankan rencana sesuai skenario awal.

“Kita mau memulai kan enggak tahu itu, kita akan lihat udah merger apa belum, jadi bukan sesuatu yang kita tunggu karena itu (merger) aksi korporasi yang uncertain nggak bisa memastikan juga.” pungkasnya.

Sebelumnya, Axiata Group bersama Sinar Mas lakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (“MOU”) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren.

Penandatanganan antara Axiata Group dengan Sinar Mas terkait rencana merger XL Axiata dan Smartfren ini juga hadir sejumlah perusahaan yang berada dalam naungan keduanya.

Baca juga: Tanggapan Petinggi XL Axiata dan Smartfren Terkait MoU Merger

Misalnya saja,PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND) dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) yang merupakan naungan Sinar Mas juga turut menandatangani MoU tersebut.

Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.

Ikuti berita di Google News

Terima kasih telah membaca artikel

Kominfo Ungkap Nasib XL Axiata dan Smartfren Jika Merger