Kisah Mike Lazaridis: Pentolan Blackberry yang Nyaris Jadi Legenda Teknologi

Mike Lazaridis Blackberry

– Seperti halnya Bill Gates dengan Microsoft, Stan Lee dari Acer, Jeff Bezos pendiri Amazon, dan mendiang Steve Jobs yang membesarkan Apple, membicarakan BlackBerry tentu tidak lepas dari peran seorang Mike Lazaridis. Pria yang dikenal murah senyum ini, adalah dedengkot dibalik kelahiran BlackBerry yang pernah sangat fenomenal.

Bersama dua koleganya, Jim Balsillie dan Doug Fregin, Mike yang bernama asli Mihalis Lazaridis menjadi figur sentral dari perusahaan teknologi yang pernah berjaya di dunia, RIM (Research in Motion). RIM adalah perusahaan yang berbasis di Waterloo, Kanada, yang awalnya berfokus pada layanan email dan instanst messaging untuk pelanggan korporat.

Didirikan pada 1998, tak disangka teknologi nirkabel dan komunikasi berbasis email yang diusung RIM lewat perangkat andalannya Blackberry, mampu menjungkalkan Nokia dan Sony Ericsson di pasar smartphone.

Di masa jayanya, puluhan juta orang di seluruh dunia sangat tergantung dengan BlackBerry. Termasuk mantan presiden AS Barack Obama yang lebih senang menggenggam BlackBerry ketimbang iPhone. Berkat layanan push email yang sukses berat itu, nama Mike Lazaridis pun terkatrol ke jajaran “Top Ten Technology Innovators”.

Namun menilik kelahirannya, tidak banyak yang tahu bahwa BlackBerry semata merupakan buah keisengan dari Mike. Setelah kelahiran anak keduanya, Mike yang berdarah Yunani namun lahir di Turki pada 14 Maret 1961, rupanya ingin punya lebih banyak waktu dengan keluarga.

Baca Juga: Yah! Perangkat Lawas BlackBerry Akan Punah Mulai 4 Januari 2022

Alhasil di rumahnya, Mike yang rambutnya sudah hampir memutih semua itu, kerap mengutak-atik model algoritma untuk menentukan komposisi yang pas bagi proyek entertainment system yang tengah digarapnya.

Hasilnya adalah DigiSync, teknologi yang membantu mempercepat proses special film tracking. Lewat teknologi itu, nama Mike mulai dikenal dan diperhitungkan. Apalagi penemuan itu, menghantarkannya meraih penghargaan di ajang prestisius, Oscar dan Emmy Award pada 2001.

Meski begitu, DigiSync bukanlah pencapaian akhir. Mike rupanya tak ingin kariernya terbatas sebagai bagian dari industri entertainment Hollywood. Terdorong oleh lompatan teknologi wireless terutama GPRS (General Packet Radio Services) yang merupakan teknologi selular 2,5G, Mike mencoba menawarkan layanan push email dengan label BlackBerry.

Sejatinya BlackBerry diilhami oleh filosofi Mike saat mengembangkan sistem pengawasan internal di Ontario’s Control Data pada awal ’80-an. Kala itu ia melihat banyak kasus ketidaksinkronan diantara engineer dan marketing departement sehingga menimbulkan banyak pemborosan sumber daya.

Mike kemudian meyakini, komunikasi melalui email sekaligus sistem pengamanan yang memadai, dapat mendorong efisiensi di banyak sektor, sehingga ujung-ujungnya karyawan lebih produktif dan penjualan meningkat.

“BlackBerry tumbuh dan populer di seluruh dunia karena menawarkan solusi end to end, yakni jaringan yang aman, push based wireless email dan akses data, terutama untuk pengguna dari kalangan bisnis”, ujar Mike dalam satu kesempatan.

Baca Juga: Tiga Fenomena Blackberry di Indonesia, Sulit Buat Vendor Lain Mengulangnya

Halaman berikutnya

Kalah Bersaing dengan Apple dan Merek-Merek China

Terima kasih telah membaca artikel

Kisah Mike Lazaridis: Pentolan Blackberry yang Nyaris Jadi Legenda Teknologi