KIPI Vaksin AstraZeneca Vs Pfizer di RI Diungkap, Lebih ‘Nampol’ Mana?

Jakarta –
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjelaskan bahwa efek samping dari vaksin Astrazeneca yang paling banyak dilaporkan di Indonesia adalah sakit kepala.
Selain itu, berdasarkan data KIPI peserta vaksin usia yang lebih tua justru lebih aman dengan efek samping yang lebih ringan dan lebih jarang setelah vaksin kedua serta lansia di atas 60 tahun.
“Dan juga di sini kita punya data bahwa usia yang lebih tua justru lebih aman. Lebih ringan dan lebih jarang setelah vaksin kedua dan lansia setelah di atas 60 tahun,” kata Sekretaris Komnas KIPI Julitasari dalam webinar Tim Mitigasi IDI, Minggu (17/10/2021).
“Tidak tahu kenapa saya juga tidak bisa menjawab,” ujar Julitasari terkait kenapa vaksin Astrazeneca justru lebih aman terhadap lanjut usia.
Sementara efek samping pada vaksin Pfizer rentang usia 12 sampai 15 tahun paling banyak dilaporkan adalah fatigue atau lelah sebanyak 66,2 persen. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada rentang usia 18 sampai 55 tahun dengan efek samping yang paling banyak dilaporkan adalah fatigue atau lelah sebanyak 59,4 persen pada dosis 2.
Begitu pula pada rentang usia di atas 55 tahun dengan efek samping fatigue atau lelah paling banyak dilaporkan sebesar 50,5 persen.
Berikut daftar efek samping lokal dan sistemik pada vaksin Astrazeneca.
- Sakit kepala: lebih dari 50 persen
- Mual: lebih dari 20 persen
- Nyeri otot: lebih dari 40 persen
- Nyeri sendi: lebih dari 20 persen
- Lelah: 50 persen
- Tidak enak badan: lebih dari 40 persen
- Demam atau menggigil: lebih dari 30 persen
- Bengkak: lebih dari 60 persen
- Nyeri: lebih dari 50 persen
Sementara reaksi lokal dan sistemik vaksin Astrazeneca berdasarkan usia adalah sebagai berikut.
Reaksi lokal
- Usia 18-55 tahun: 76 persen
- Usia 56-69 tahun: 72 persen
- Usia di atas 70 tahun: 55 persen
Reaksi sistemik
- Usia 18-55 tahun: 65 persen
- Usia 56-69 tahun: 72 persen
- Usia di atas 70 tahun: 43 persen
Sementara itu, daftar lengkap reaksi lokal dan sistematik pada vaksin Pfizer sebagai berikut.
Reaksi lokal vaksin Pfizer
– Usia 12-15 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 5 persen
- Bengkak: 4,9 persen
- Kemerahan: 78,9 persen
– Usia 18-55 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 77,8 persen
- Bengkak: 6,3 persen
- Kemerahan: 5,9 persen
– Usia di atas 55 tahun
- Sakit di tempat suntikan: 66,1 persen
- Bengkak: 7,5 persen
- Kemerahan: 7,2 persen
Daftar lengkap reaksi sistematik pada vaksin Pfizer bisa disimak di halaman berikut.