Kerinduan Harry Kane Terhadap Mauricio Pochettino

755Sports.idTottenham Hotspur telah melakukan beberapa pergantian manajer dalam empat tahun terakhir. Namun, upaya tersebut masih belum mampu mengantarkan The Lilywhites meraih trofi juara. Ini seakan tidak ada bedanya dengan era Mauricio Pochettino dulu.

Pochettino menjabat sebagai manajer Tottenham Hotspur selama lima tahun. Demi menuntaskan dahaga juara, direksi klub benar-benar sabar menantikan progres sang manajer mulai tahun 2014 hingga 2019. Tapi, gelar juara yang dinantikan tak kunjung datang.

Kesabaran direksi klub terhadap Mauricio Pochettino akhirnya habis. Ia dipecat pada November 2019 lalu. Tottenham Hotspur pun menunjuk beberapa nama pelatih top untuk meneruskan upaya mengakhiri puasa gelar.

The Lilywhites sempat diasuh oleh Jose Mourinho dan Antonio Conte. Kedua pelatih sarat trofi juara itu juga gagal mengemban tugas ini.

Dari sejumlah pergantian manajer tersebut, Harry Kane justru merasakan ada sesuatu yang hilang. Ia bahkan tidak memungkiri bahwa dirinya merindukan masa-masa saat Mauricio Pochettino menjabat sebagai manajer Tottenham Hotspur.

Momen Terbaik Bersama Mauricio Pochettino

Dalam wawancara dengan Sky Sports, Harry Kane yang menjabat sebagai kapten Tottenham Hotspur mengungkapkan isi hatinya. Ia menilai masa-masa bersama Pochettino adalah momen terbaik baginya bersama Tottenham Hotspur.

Kane menilai timnya bisa bersaing di papan atas tanpa harus mengeluarkan banyak uang di era Mauricio Pochettino. Pemain berusia 29 tahun tersebut bahkan mengatakan bahwa sang manajer bisa memadukan antara pemain muda dan berpengalaman dengan sangat baik.

“Saya kira kami telah melalui tiga atau empat tahun yang luar biasa [bersama Pochettino]. Itu merupakan momen yang bagus bagi tim,” ujar Kane. 

“Kami dapat bersaing di papan atas Premier League tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain-pemain top. Saat itu kami memiliki tim dengan perpaduan pemain muda dan berpengalaman yang sangat baik,” tambahnya.

Harry Kane merasa ada sesuatu yang hilang selepas kepergian Mauricio Pochettino, khususnya pada musim 2022/23 ini. Ia merasa tidak ada gairah di dalam tim sehingga membuat mereka kesulitan untuk bersaing di papan atas.

“Beberapa tahun terakhir saya merasa ada nilai-nilai klub yang hilang. Kami harus duduk bersama dan mencari cara agar bisa mengembalikan itu semua.”

Saat ini Tottenham Hotspur bahkan diasuh oleh manajer interim, Ryan Mason. Pria berusia 33 tahun itu ditunjuk untuk menjadi pelatih sementara setelah klub memecat Antonio Conte bulan lalu.

Akhir musim 2022/23 ini akan menjadi refleksi besar-besaran bagi klub asal London Utara itu. Mereka harus mencari solusi yang benar-benar menjadi jalan untuk keluar dari status klub medioker.

Tantangan Besar dan Tidak Mudah

Kane adalah pemain dengan masa bakti paling lama di skuat Tottenham Hotspur saat ini. Ia bahkan tergolong sebagai salah satu pemain paling senior. Sang bomber pun sadar bahwa mengembalikan nilai-nilai seperti saat Mauricio Pochettino menjabat bukan sesuatu yang mudah.

“Sangat mustahil dalam sepak bola untuk kembali ke masa-masa terbaik dengan hanya membalikkan telapak tangan. Setiap musim akan memiliki tantangan yang berbeda-beda,” sambungnya.

“Tapi saya merasakan memang ada nilai-nilai yang kami pegang saat itu [era Mauricio Pochettino]. Kami bisa mencapai apa yang kami inginkan karena ada budaya di dalam klub,” tutupnya.

Sumber: 755 Sports iD
Terima kasih telah membaca artikel

Kerinduan Harry Kane Terhadap Mauricio Pochettino