Kenali Interval Penggantian Oli Transmisi pada Mobil Manual

Artikel Oto – Agar kinerja transmisi manual lebih optimal, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penggantian oli transmisi secara berkala. Meskipun demikian, masih banyak pemilik mobil yang belum paham kapan harus mengganti oli transmisi. Berikut pembahasannya!
Fungsi Oli Transmisi
Secara umum, oli transmisi berfungsi untuk melumasi komponen sistem transmisi. Oli mampu memperlancar perpindahan gigi dan mengurangi gesekan antar komponen transmisi. Oleh karena itu, komponen transmisi akan lebih awet karena gesekan antar komponennya semakin kecil.
Selain itu, oli transmisi mampu membuat kinerja dari mesin meningkat. Hal ini disebabkan karena zat aditif pada oli memperlancar kinerja mesin, sehingga kinerja mesin menjadi lebih ringan dan pergerakannya terasa lebih halus.
Interval Penggantian Oli Transmisi Manual
Tidak seperti mobil matik, mobil manual memiliki waktu pergantian oli transmisi yang cukup jauh. Biasanya oli transmisi sudah harus diganti setelah menempuh puluhan ribu klometer. Namun, setiap mobil memiliki regulasi pergantian oli yang berbeda. Sehingga pemilik mobil harus membaca buku petunjuk mobil.
Pada umumnya, pergantian oli transmisi pada mobil manual disarankan setiap 40.000 km. Namun, hal tersebut tentunya akan berbeda ketika mobil sudah dipakai di jalan raya. Pemilik mobil disarankan untuk mengganti oli transmisi setiap 20.000 km hingga 25.000 km agar komponen transmisi tetap awet.
Ciri-Ciri Oli Transmisi Manual Harus Diganti
Meskipun disarankan untuk mengganti setiap 20.000 km, oli transmisi harus segera diganti jika pemilik mobil merasakan keanehan pada sistem transmisi. Berikut ini merupakan tanda bahwa oli transmisi wajib diganti.
1. Warna Oli Kehitaman
Salah satu cara mengetahui kondisi dan kualitas dari oli transmisi adalah dengan mengecek warnanya. Oli transmisi yang bagus memiliki warna merah muda atau kemerahan. Apabila warna oli transmisi warna hitam, maka wajib dilakukan penggantian.
Warna oli yang hitam menandakan kualitas oli transmisi sudah buruk. Selain itu, oli kehitaman juga menjadi tanda bahwa filter oli sudah kotor.
2. Munculnya Bunyi dari Transmisi Mobil
Jika muncul bunyi dengungan dari transmisi ketika mobil sedang digunakan berkendara, hal tersebut merupakan salah satu tanda dari oli transmisi yang buruk. Bunyi ini biasanya muncul agak keras pada bagian bawah mobil.
Dengungan muncul akibat pergesekan antar gear yang berada dalam transmisi. Biasanya, pergesekan tersebut terjadi karena oli yang tidak bisa melumasi komponen transmisi dengan baik. Apabila terjadi hal demikian, lakukan pengecekan transmisi mobil di bengkel resmi.
Baca Juga: Ini Perbedaan Ganti dan Kuras Oli pada Transmisi Matik
3. Transmisi Bergetar
Salah satu tanda bahwa oli transmisi manual harus diganti adalah munculnya getaran pada persneling. Getaran biasanya terasa ketika mesin dalam posisi idle atau stasioner. Munculnya getaran bisa saja terjadi akibat oli transmisi yang sudah tidak layak pakai, atau mounting transmisi yang tidak bagus.
4. Sulit Memasukan Gigi
Pada umumnya, transmisi akan terasa halus ketika dipindahkan. Jika perpindahan persneling terasa keras dan sulit, maka hal tersebut merupakan salah satu ciri oli transmisi harus segera diganti.
Sulit memasukan gigi persneling biasanya disebabkan karena kualitas oli transmisi yang buruk atau kampas kopling yang tipis. Penggantian oli transmisi pada mobil manual sebaiknya dibarengi oleh penggantian oli pada bagian gardan. Hal ini dilakukan agar pengemudi lebih mudah memindahkan tuas transmisi.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengganti Oli
Berikut ini merupakan hal-hal yag harus diperhatikan ketika mengganti oli agar pelumasan transmisi menjadi lebih optimal.
1. Kualitas Oli Transmisi
Agar perpindahan komponen transmisi menjadi lebih halus, pemilik mobil disarankan untuk memilih oli dengan kualitas yang baik dan original. Pemilik mobil harus memperhatikan kode SAE dan grade API, serta melihat nilainya pada buku panduan servis terlebih dahulu.
Pada umumnya, tingkat SAE yang direkomendasi untuk oli transmisi berada pada angka 80-90. Sementara kode grade API pada oli transmisi biasanya ditandai dengan kode GL (Gear Lubricant) yang berarti pelumas khusus digunakan untuk melumasi roda gigi seperti pada transmisi dan gardan. Pemilik disarankan menggunakan oli dengan grade API GL-4 pada transmisi dan GL-5 pada gardan.
2. Setelan Kopling
Penyetelan kopling setelah mengisi oli transmisi juga perlu dilakukan agar mobil lebih nyaman untuk dikendarai. Pemilik mobil perlu melakukan penyetelan jarak ketinggian pedal kopling dan jarak gerak bebas pedal.
Mengatur jarak ketinggian pedal kopling dilakukan agar mengetahui jarak antara ujung pedal dengan lantai mobil atau karpet. Biasanya, pengaturan jarak ketinggian pedal kopling diatur berdasarkan petunjuk buku manual.
Sementara pengaturan jarak gerak bebas pedal kopling dilakukan agar kopling tidak menempel terus pada flywheel. Kopling yang bergesekan terus menerus dengan flywheel dapat membuat kampas kopling menjadi aus. Pemilik mobil disarankan untuk mengatur jarak antara kopling dan flywheel sekitar 1,5 cm – 3 cm.