KemenPPPA Turun Tangan usai Balita 2 Tahun Jadi Korban Serial Killer Wowon


Jakarta –
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ikut menyoroti kasus Wowon lantaran beberapa korban berusia anak, salah satunya balita 2 tahun. Adalah Bayu yang merupakan anak kandung Wowon sendiri.
Menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, ia khawatir ada korban lain di kasus Wowon juga berusia anak, yang mungkin belum terungkap.
“Makanya tim SAPA saya tugaskan untuk melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Mulai dari pendalaman siapa itu Wowon, siapa itu orang-orang yang menjadi korban, lalu tracking. Sebab problemnya sampai menyasar ke anak,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat ditemui di Kantor KPPPA, baru-baru ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bayu anak Wowon hasil pernikahan dengan Maemunah ditemukan sudah menjadi kerangka di Cianjur. Sementara Maemunah dilaporkan tewas lebih dulu bersama kedua anaknya dengan suami sebelumnya yakni Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).
Ketiganya diketahui tewas lantaran diracun Wowon. Sempat ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan mulut berbusa di kontrakannya, Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).
Pendalaman kasus menurut Nahar perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Tim SAPA dari KemenPPPA berkoordinasi langsung dengan pihak kepolisian.
“Kan motifnya ibaratnya itu ekonomi, untuk kebutuhan dia kan. Tapi kenapa menyasarnya ke anak. Bagi KemenPPPA itu kan setiap kasus perlu didalami agar tidak menjadi cara kasus itu muncul lagi,” ujarnya.
KemenPPPA juga berkomunikasi langsung dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam kasus Wowon termasuk anak tiri Wowon yang selamat dari rencana pembunuhan. Anak tiri Wowon yang bernama Salsa (13) diketahui menolak ikut ke Bekasi sehingga selamat dari maut.
“Mendalaminya, satu, kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan itu. Kedua, kita berusaha untuk mulai mendekati pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan ini. Termasuk memastikan perlindungan kepada anak yang masih hidup agar mendapatkan bantuan dan perlindungan yang memadai. Mudah-mudahan hari ini sudah kita lakukan,” kata Nahar.