Kemenkes Ungkap Kondisi 60 Kasus Positif Kontak Erat Omicron Indonesia

Jakarta –
Kementerian Kesehatan mengungkap 60 kasus positif COVID-19 dari kontak erat atau tracing tiga kasus Omicron Indonesia tengah dikarantina. Sementara, hasil whole genome sequencing (WGS) baru bisa keluar dalam lima hingga 7 hari ke depan.
Meski begitu, 60 kasus positif COVID-19 kontak erat Omicron Indonesia diklaim Kemenkes dalam kondisi sehat bahkan tak mengeluhkan gejala Corona.
“Sehat ya tidak bergejala. Karantina di Wisma Atlet ya, karena semua ditemukan di Jakarta,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi Selasa (21/12/2021).
Hingga kini, dr Nadia memastikan tidak ada penularan atau transmisi lokal. Seluruh kasus COVID-19 Omicron berhasil diidentifikasi dalam periode karantina sehingga diyakini belum menyebar luas.
Dugaan telah terjadi transmisi lokal mulanya muncul usai pemerintah mengumumkan kasus pertama Omicron pada pekerja pembersih Wisma Atlet tanpa riwayat perjalanan. Belakangan terungkap, yang bersangkutan tertular Omicron dari warga negara Indonesia kedatangan Nigeria 27 November silam.
Karenanya, pemerintah menegaskan belum ada penyebaran lokal Omicron. Namun, para ahli tetap menyebut kemungkinan besar varian Corona B.1.1.529 yang pertama kali diidentifikasi Afrika Selatan sebenarnya sudah dilaporkan di masyarakat, tetapi tidak terdeteksi.
Ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta deteksi kasus melalui tes PCR s gene target failure (SGTF) bisa dimasifkan. Hal ini membantu memutus rantai penularan yang terjadi di masyarakat sebelum makin meluas.
Terlebih, jelang Nataru makin banyak pelaku perjalanan luar negeri yang masuk Indonesia.