Jakarta –

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bagaimana nasib aplikasi SATUSEHAT yang sebelumnya bernama PeduliLindungi. Adapun sebelumnya aplikasi ini ramai digunakan sebagai alat check-in ke ruang publik dan memeriksa sertifikat vaksin di masa pandemi COVID-19.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji menuturkan bahwa aplikasi SATUSEHAT ke depannya diproyeksikan untuk menjadi aplikasi kesehatan pribadi. Harapannya, aplikasi ini bisa menjadi ‘media utama’ masyarakat ketika mencari informasi berkaitan dengan kesehatan.

“Ini akan menjadi personal health apps ya. Soalnya kan masyarakat saat ini kalau kena penyakit nyarinya di Google. Ketemunya kadang hoax atau informasinya bisa nggak pas,” ujar Setiaji ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).

“Misalnya ada yang kena penyakit diabetes, maka akan di-broadcast secara langsung melalui SATUSEHAT ini cara menanganinya, cara pengobatannya seperti apa,” sambungnya.

Dengan cara seperti ini, Setiaji menuturkan bahwa informasi kesehatan yang sampai pada masyarakat akan lebih terkurasi dengan baik dan sesuai dengan penyakit yang diidap oleh masyarakat.

Lebih lanjut Setiaji juga mengungkapkan bahwa nantinya aplikasi SATUSEHAT akan menghadirkan fitur-fitur baru. Fitur-fitur tersebut nantinya diharapkan bisa membuat lebih banyak masyarakat menggunakan aplikasi SATUSEHAT.

“Kami rencananya juga akan menghadirkan fitur poin, misalnya nanti pengguna jalan kaki sebanyak 5 ribu langkah, nanti kita kasih poin bisa ditukar dengan obat, multivitamin, dan bahkan nanti mungkin bisa buat nonton bioskop gratis juga,” ujarnya.

“Rencananya tahun depan akan kami launching fitur barunya. Bulan ini juga ada fitur baru untuk mengakses sertifikat vaksin anak, jadi ibu download dan bisa tahu anaknya kurang vaksin apa. Nanti ada semacam notifikasinya,” pungkasnya.