Kelebihan dan Kekurangan Direct-to-Call Starlink, Mengancam Industri

JAKARTA, – Starlink memiliki layanan direct-to-call yang membuat banyak pihak mengklaim jika bisa mematikan industri telekomunikasi dan internet Indonesia.

Layanan Direct-to-Call (D2C) mengacu pada kemampuan untuk menghubungi telepon seluler secara langsung melalui satelit atau jaringan lainnya, tanpa melalui operator seluler tradisional.

Dengan D2C, kita dapat melakukan panggilan langsung ke nomor telepon seluler tanpa perantara.

Perusahaan seperti Starlink, milik Elon Musk, telah memulai layanan D2C dan bahkan membawanya ke Indonesia.

Lalu apa kelebihan dan kekurangan dari fitur Direct-to-Call yang Starlink miliki?

TONTON JUGA:

Kelebihan Model Bisnis Direct-to-Call

1. Kontrol Penuh

Dengan model ini, perusahaan memiliki kendali penuh atas pengalaman pelanggan, dari awal hingga akhir.

Mereka dapat merancang, mengelola, dan mengoptimalkan setiap aspek dari interaksi dengan pelanggan.

Baca juga:Starlink Ancam Kedaulatan Data, Ini Komentar Wamenkominfo

2. Koneksi Langsung dengan Pelanggan

D2C memungkinkan perusahaan membangun hubungan yang lebih langsung dengan pelanggan.

Ini menghilangkan perantara dan memungkinkan perusahaan mendengar umpan balik pelanggan secara langsung, memahami preferensi mereka, dan menyesuaikan produk atau layanan sesuai kebutuhan.

3. Data Pelanggan yang Lebih Baik

Tanpa adanya perantara, perusahaan dapat mengumpulkan data pelanggan yang lebih lengkap dan akurat.

Hal ini membantu dalam memahami perilaku pelanggan, membuat segmentasi yang lebih baik, dan menghasilkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Baca juga:Cara Kerja Layanan Direct-to-Call Starlink yang Buat Kiamat Industri Telekomunikasi

Kekurangan Model Bisnis Direct-to-Call

1. Keharusan Mengatur Alur Pasokan Sendiri

Perusahaan harus mengatur alur pasokan produk sendiri, termasuk produksi, pengemasan, dan pengiriman.

Ini memerlukan persiapan yang panjang dan matang.

2. Menghadapi Konsumen Secara Langsung

D2C memungkinkan interaksi langsung dengan konsumen. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

Dampak pada Industri Telekomunikasi

Layanan D2C bisa memiliki dampak besar pada industri telekomunikasi.

Di satu sisi, ini memberikan alternatif yang lebih efisien dan langsung bagi pengguna.

Namun, di sisi lain, operator seluler tradisional harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mungkin menghadapi tantangan baru dalam mengelola jaringan dan layanan mereka.

Perkembangan layanan ini patut diawasi karena dapat mengubah lanskap telekomunikasi di masa depan.

Jadi, D2C menawarkan potensi inovasi dan efisiensi, tetapi juga memerlukan manajemen yang cermat agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi pelanggan dan perusahaan.

SIMAK JUGA:

Terima kasih telah membaca artikel

Kelebihan dan Kekurangan Direct-to-Call Starlink, Mengancam Industri